Grid.ID - Tinggal gas dan rem, membuat motor jenis matik saat ini jadi andalan.
Apalagi kondisi jalanan yang banyak tersendat alias macet.
Memang akan lebih mudah bila ditempuh dengan menggunakan motor jenis matik.
Enak dan nyaman dipakai, jangan lupa untuk melakukan perawatan motornya.
Buat pengguna motor matik, urusan perawatan khususnya bagian mesin ada yang harus diperhatikan.
Bahwa ada 2 jenis oli yang secara bekala harus diganti, yakni mesin dan transmisi (gardan).
Mengganti oli secara berkala dan teratur, membuat mesin jadi lebih awet.
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa rekomendasi pabrik mengganti oli setiap motor menempuh ajarak 2.000 - 3.000 km.
Namun fakta dilapangan, dengan kondisi banyak kena macet jam kerja mesin motor lebih panjang dari jarak tempuh.
Meski fakta itu nggak bisa dibantah, Brand SEO Manager PT Pertamina Lubricants, Totok Subagyo ungkapkan kapan idealnya ganti oli.
(BACA : 4 Tips Memanggang Saat Barbeque, Agar Hidangan Tetap Sehat Disantap)
"Idealnya sih, ganti oli mesin pada motor itu berdasarkan jam kerja motor itu sendiri, artinya patokannya jelas dari jarak tempuh atau odometer," terang Totok Subagyo yang dikutip dari Motorplus.gridoto.com.
Nah kalau mau ganti oli lebih cepat dari waktu idealnya, tentu itu sah-sah saja.
Mesin tetap terawat dengan benar, namun jadi pemborosan biaya dan terkait limbah penggantian oli saja.
Untuk penggantian oli transmisi atau oli gardan, idealnya setiap 8.000 km.
Penggantian oli transmisi secara rutin, akan membuat perpindahan gigi jadi lebih halus.
Dan juga menghindari suara berisik yang timbul dari bagian CVT.
Soal oli yang dipakai, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan.
Saat ini brand oli sudah mencantumkan oli sesuai dengan peruntukannya, semisal untuk motor matik.
Sedangkan untuk oli transmisi, gunakan yang memang khusus transmisi.(*)