Dia mengatakan bahwa para dokter telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan terstruktur.
Oleh karena itu, dr Rianna mengutarakan bahwa wawancara yang dilakukan dengan tersangka bukan sekadar wawancara semata.
Bahkan, wawancara tersebut melibatkan banyak ahli salah satunya adalah psikiatri dokter jiwa forensik.
Selain itu, ia juga mengungkapkan perihal dialog yang ia lakukan dengan NF.
Baca Juga: Tutup Karena Aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat Diperkirakan Rugi 200 Miliar
Dokter spesialis kejiwaan RS Polri ini juga mengungkapkan bahwasanya pada saat wawancara, dokter tidak serta merta menyerang NF dengan banyak pertanyaan.
Hal ini karena masih tahap awal sehingga pertanyaan masih pertanyaan yang mendasar agar tersangka mau bersikap terbuka.
Dia juga mengungkapkan bahwa tersangka berlaku kooperatif saat sesi wawancara dan menjawab pertanyaan dengan tenang.
Sementara itu, kasus ini masih terus didalami oleh kepolisian untuk mengetahui hukuman yang tepat bagi tersangka berusia di bawah umur.
(*)