Find Us On Social Media :

Sambangi ABG yang Bunuh Balita di Sawah Karang, Dokter Kejiwaan Ungkap Cara NF Menjawab Semua Pertanyaan

By Widy Hastuti Chasanah, Rabu, 11 Maret 2020 | 16:45 WIB

Buku yang berisi rencana pembunuhan dan penyiksaan oleh sang pelaku ABG terhadap korbannya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah

Grid.ID – Kasus pembunuhan yang melibatkan siswi SMP berinisial NF (15) terhadap bocah berusia 5 tahun di Sawah Karang, Jakarta Pusat ini masih hangat dibicarakan.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ini mengejutkan publik selama beberapa terakhir.

Dilansir dari Kompas.com, peristiwa pembunuhan tersebut terungkap saat tersangka menyerahkan diri ke kepolisian, dan mengaku telah membunuh seorang balita serta menyimpannya dalam lemari.

Kini proses pendalaman dari kepolisian telah sampai pada tahap pemeriksaan kejiwaan pelaku.

Baca Juga: Tega Cekik dan Ikat Balita Tak Berdosa Gegara Terinspirasi Film Horor, ABG di Jakarta Pusat Langsung Serahkan Diri ke Polisi: Mayatnya Saya Taruh Lemari...

Oleh karena itu, kepolisian telah menghadirkan dokter spesialis kejiwaan untuk mengetahui psikologi NF.

Tak tanggung-tanggung, dokter yang dihadirkan polisi mencapai 10 orang dengan 14 hari masa kerja.

Dikutip dari Tribunstyle.com, pada senin (09/03/2020) NF telah diperiksa kejiwaannya oleh tim dokter

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dr. Rianna.

Baca Juga: Sempat-sempatnya Update Status Facebook Setelah Cekik dan Ikat Mayat Bocah 6 Tahun di Lemari, Siswi SMP di Jakarta Pusat Disebut Psikolog Miliki Kepintaran di Atas Rata-rata, Poppy Amalya: dari Pilihan Kalimat dan Analisanya, Dia Anak yang Cerdas…

Dia mengatakan bahwa para dokter telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan terstruktur.

Oleh karena itu, dr Rianna mengutarakan bahwa wawancara yang dilakukan dengan tersangka bukan sekadar wawancara semata.

Bahkan, wawancara tersebut melibatkan banyak ahli salah satunya adalah psikiatri dokter jiwa forensik.

Selain itu, ia juga mengungkapkan perihal dialog yang ia lakukan dengan NF.

Baca Juga: Tutup Karena Aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat Diperkirakan Rugi 200 Miliar

Dokter spesialis kejiwaan RS Polri ini juga mengungkapkan bahwasanya pada saat wawancara, dokter tidak serta merta menyerang NF dengan banyak pertanyaan.

Hal ini karena masih tahap awal sehingga pertanyaan masih pertanyaan yang mendasar agar tersangka mau bersikap terbuka.

Dia juga mengungkapkan bahwa tersangka berlaku kooperatif saat sesi wawancara dan menjawab pertanyaan dengan tenang.

Sementara itu, kasus ini masih terus didalami oleh kepolisian untuk mengetahui hukuman yang tepat bagi tersangka berusia di bawah umur.

(*)