Grid.ID - Di setiap negara, pasti tetap memiliki sosok-sosok yang inspiratif.
Tak melulu laki-laki, sosok inspiratif itu bisa juga datang dari kaum wanita.
Mereka adalah wanita-wanita tangguh dan pemberani yang membawa perubahan.
Seperti Kartini yang dimiliki Indonesia, ataupun Malala yang dimiliki Pakistan.
Kali ini, mari kita berbicara tentang wanita-wanita tangguh yang berasal dari Suriah.
Di tengah hangat-hangatnya kasus peluncuran serangan rudal AS terhadap Suriah, mari kita berkenalan dengan tiga sosok wanita pemberani yang membawa perubahan bagi Suriah.
Siapa saja mereka? langsung simak di sini ya.
1. Suhair Atassi
Suhair Atassi adalah seorang aktivis politik yang berbasis di Damaskus.
Ia menjalankan grup Forum Jalam Atassi di akun facebooknya.
Forum ini disebut forum untuk mereformasi politik di Suriah.
Termasuk pemulihan hak-hak sipil dan akhir hukum darurat Suriah yang telah menangguhkan hak konstitusional sejak tahun 1963.
(BACA:Pasca Dibombardir Rudal oleh Amerika dan Sekutu, Suasana Ibu Kota Suriah Pagi Ini Tak Terduga)
Pada bulan Maret 2011, Atassi ditangkap karena turut andil dalam kegiatan pemberontakan di Suriah.
Ia menghabiskan waktu satu bulan di Penjara.
Setelah itu, Atassi membantu menemukan jaringan lokal untuk mengorganisir demonstrasi, mendokumentasikan pelanggaran dan menyampaikan kisah pemberontakan.
Atassi bersembunyi selama delapan bulan.
(BACA:Amerika Cs Gempur Suriah, Rusia Keluarkan Ancaman, Akankah Terjadi Perang Dunia?)
Kemudian, ia pergi ke Paris setelah diselundupkan ke luar negeri.
Selama itu, Atassi menggunakan laptop, twitter dan skype yang ia miliki untuk berkomunikasi dengan sekutu-sekutunya.
2. Razan Zaitouneh
Razan Zaitouneh merupakan seorang pengacara hak asasi manusia Suriah.
Saat ini Razan tengah bersembunyi setelah ia dituduh pemerintah sebagai agen asing.
(BACA:Hassan Al Kontar, Pria Suriah yang Terjebak di Bandara Kuala Lumpur Selama 1 Bulan)
Ia membuat laporan kepada media asing tentang pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap warga sipil Suriah melalui situs SHRIL (Syrian Human Rights Information Link).
Media ini berfungsi sebagai sumber utama informasi di luar negeri tentang kekejaman yang dilakukan oleh tentara dan polisi Suriah selama pemberontakan.
Zaitouneh menjadi salah satu pendiri Asosiasi Hak Asasi Manusia di Suriah.
Ia juga menjadi anggota aktif di Komite untuk mendukung keluarga tahanan politik Suriah.
(BACA:Ratusan Anak-anak Tewas di Depan Matanya, Begini Kisah Pilu Dokter yang Bertahan di Suriah)
Pada tahun 2011, Zaitouneh dianugerahi Anna Polititkovskaya Award dan Hadiah Sakharov untuk kebebasan berpikirnya dan pekerjaan hak asasi manusia.
3. Fadwa Suleiman
Fadwa Suleiman adalah seorang aktris Suriah yang berubah menjadi aktivis selama pemberontakan Suriah.
Setelah memimpin unjuk rasa menentang rezim Bashar al Assad di Homs.
(BACA:Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang)
Suleiman menjadi salah satu ikon gerakan perlawanan yang paling dikenal.
Saat ini, ia sedang bersembunyi setelah melarikan diri.
Jika tertangkap, mungkin ia akan dipukul, disiksa, dipenjara bahkan dibunuh.