Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Dua oknum sales handphone di Ruko Darmo Boulevard, Surabaya, terlibat baku hantam usai berebut pembeli, Senin (09/03/2020).
Perkelahian ini bermula saat Agus, sales Samsun*, terlibat cekcok dengan seorang sales Opp* bernama Lukman hingga berujung pada pemukulan.
Awalnya, Agus mencoba bertahan dari serangan Lukman.
Namun kemudian oleh Lukman, Agus disabet menggunakan senjata tajam (sajam) hingga membuat tangannya robek.
Kejadian ini pun telah dikonfirmasi oleh Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis AKP Haryoko Widhi.
"Iya benar korban sudah laporan dan saat ini sudah dalam penyelidikan dan penyidikan," sebut Haryoko, seperti yang dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Lebih lanjut, Haryoko menerangkan, sajam yang digunakan pelaku merupakan gaman yang berurukan kecil.
Selain itu, Haryoko juga menerangkan jika kasus ini sempat diselesaikan secara kekeluargaan.
Meski begitu, pihaknya akan terus menjalankan proses hukum yang ada selama laporannya belum dicabut.
"Tadi sudah kami temukan dua belah pihak. Sepakat damai dan saling memaafkan,"
"Namun prosesnya masih lanjut karena korban belum cabut laporannya," tandas Haryoko
Kasus Lain
Sebagai tambahan informasi, aksi baku hantam yang dilatarbelakangi oleh masalah sepele juga pernah terjadi sebelumnya di Australia.
Seperti yang diberitakan Tribun Lampung sebelumnya, dua warga Australia terlibat baku hantam di sebuah swalayan di Chullora, Barat Daya Australia pada Sabtu (07/03/2020) pagi waktu setempat.
Kejadian ini melibatkan dua perempuan berusia masing-masing 23 tahun dan 60 tahun.
Kedua warga ini mengaku panik dengan penyebaran wabah virus corona hingga akhirnya berebut tisu toilet di sebuah swalayan.
Aksi kedua warga Australia ini sendiri sempat terekam kamera pengintai di swalayan tersebut hingga tersebar luas di dunia maya dan viral.
Inspektur kepolisian di New South Wales, Andrew New menegaskan pada masyarakat luas bahwa tidak perlu panik menghadapi situasi wabah corona, ini.
"Kami hanya meminta orang-orang tidak panik seperti ini. Ini bukan badai seperti di film Mad Max, kita tidak perlu berlebihan menyikapinya," kata Andrew.
(*)