Grid.ID - Tren kenaikan harga batubara dunia yang mulai membuat gelisah PT PLN (Persero) selaku operator setrum negara.
Harga batubara yang melonjak naik bisa memengaruhi biaya produksi listrik PLN sehingga membuat harga listrik yang berlaku saat ini tidak lagi menguntungkan.
Kenaikan tarif listrik berarti semakin besar alokasi penghasilan yang perlu kamu keluarkan untuk menutup kebutuhan sumber energi listrik.
Oleh karena itu, perlu gerakan penghematan listrik.
Tren penghematan listrik bukan hanya karena isu global warming.
(Kulkas di Rumah Bikin Boros Listrik? Atasi Dengan Cara 5 Ini! Makin Hemat deh)
Lebih dari itu, hemat energi juga sangat terkait dengan memperbaiki perilaku, sehingga kita bisa lebih ”menyatu" dengan alam.
Sektor rumah tangga mengonsumsi sekitar 10,3% dari total energi di Indonesia.
Penggunaan energi terbesar berasal dari penggunaan Air Conditioner (AC) dan lemari es.
Untuk itu jika ingin memulai penghematan listrik, perhatikan konsumsi kedua perangkat tersebut, baru dari situ kita bisa mulai menghemat listrik dari penghematan yang lain.
Lalu, bagaimana melakukan penghematan listrik?
Kuncinya adalah dengan mengubah konsumsi perangkat listrik di rumah.
Inilah cara menghemat energi di rumah.
1. Pendingin ruangan (AC)
Jika ingin hemat, ubahlah kebiasaan kamu menggunakan AC di bawah 24 derajat celsius.
Selain badan lebih sehat, suhu ideal 24 -25 derajat celsius juga bisa berpotensi menghemat listrik hingga Rp 130.000 per bulan.
Setiap menurunkan suhu 1 derajat celsius pada AC, maka konsumsi listrik meningkat 6%.
Kamu juga bisa membersihkan secara rutin kondensor, filter, dan koil AC.
AC kotor adalah pemborosan energi.
Selain itu, kamu sebaiknya menutup akses udara keluar seperti pintu, jendela dan bukaan lainnya agar udara dingin tak terbuang.
(Tak Perlu Listrik, Lampu Ini Manfaatkan Tumbuhan Untuk Menyala! Cara Kerjanya Unik Banget)
2. Penggunaan lampu
Ganti semua lampu pijar dengan lampu Compact Fluorescent Light (lampu hemat energi).
CFL bisa menghemat lebih dari 50% beban listrik. Selain itu, Anda bisa mematikan lampu pada saat tidak digunakan.
Perawatan lampu (membersihkan dari debu) juga bisa menghilangkan resiko pengurangan daya penerangan hingga 5%.
Kamu juga bisa beralih ke lampu LED.
Kendati mahal, mengingat daya tahan yang cukup lama serentang 10 tahun hingga 15 tahun dan pemakaian daya listriknya yang lebih kecil, tentu penggunaan LED jauh lebih hemat dibanding lampu pijar.
3. Cabut kabel listrik dari stop kontak
Energi masih terbuang saat kabel masih dalam posisi stand by.
Penghematan maksimal bisa dilakukan dengan mengganti komputer desktop dengan laptop.
Penghematannya bahkan mencapai 5 kali dibanding komputer desktop.
(Kaget Melihat Tagihan Listriknya Mencapai Rp 590 Juta, Penghuni Rumah Langsung Meninggal Dunia)
4. Lemari es
Atur suhu ideal lemari es pada 2 sampai - 4 derajat celsius.
Sedangkan untuk freezer, suhu bisa diatur pada 17 - 15 derajat celsius.
Sebaiknya kamu juga mengganti lemari es yang sudah lebih dari 10 tahun.
Hal ini bisa mengurangi beban listrik hingga 75%.
Untuk penghematan maksimal, kamu bisa mengurangi frekuensi membuka pintu lemari es karena 7% energi terbuang saat pintu terbuka terlalu sering atau terlalu lama.
(6 Tips Agar Rumah Tak Terasa Panas, Hemat Pakai AC dan Tagihan Listrik)
5. Pemanas air
Sebaiknya atur menggunakan solar water heater dengan mengurangi debit shower head.
Menurut Department of Energy USA, pemanas air merupakan pemakai listrik terbesar kedua dalam tagihan bulanan.
Cobalah gunakan solar water heater, atau pemanas air menggunakan panel surya yang bisa efisien 50% dari pemanas air gas atau listrik. (*)