Misalnya, jika anak menginjak-injak sofa, dengan lembut pindahkan dia ke lantai dan mulai membaca buku atau bermain bersama.
Mengarahkan perhatiannya tidak hanya mengakhiri dengan cepat perilaku yang tidak diinginkan, tetapi juga mengajarinya bahwa tindakannya tersebut adalah salah.
(BACA : 5 Tips Hemat Listrik di Rumah, Agar Kantong Tak Tekor)
2. Bersikap konsisten
Orang tua mungkin berpikir bahwa sesekali membiarkan anak melanggar aturan yang telah dibuat adalah hal yang wajar.
Tetapi hal itu akan mendorongnya untuk melakukan hal yang sama pada lain waktu.
"Sangat penting untuk menetapkan batas dan konsisten pada hal tersebut," kata Gregory Oliver, seorang psikolog anak di Henry Ford Health System, di Detroit.
3. Beri contoh
Balita lebih condong untuk melakukan hal yang orangtuanya lakukan, daripada mendengarkan apa yang orangtuanya katakan, penjelasan dari Penny Donnenfeld, Ph.D., seorang psikolog New York City.
(BACA : Insomnia Saat Masa Kehamilan, Kenapa Bisa ya? Ternyata Ini Beberapa Penyebabnya)
Jika orang tua ingin anak melakukan sikap yang diinginkan, tunjukkan perilaku tersebut dengan memodelkannya.
Misalnya jika orang tua kesulitan membuatnya menggosok giginya sebelum tidur, lakukanlah bersama-sama sebagai bagian dari rutinitas malamnya.
4. Beri pujian
Kadang-kadang, anak kecil berulah karena mereka tidak memiliki keterampilan komunikasi yang cukup memadai.
Hal tersebut bisa jadi cara untuk menarik perhatian orang tuanya.
Itulah mengapa orang tua harus selalu memberitahu anak bahwa kita merasa senang setiap kali ia melakukan sesuatu yang yang baik.
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Bukan Membentak, Tapi Begini Cara Efektif untuk Membuat Anak Disiplin")