Find Us On Social Media :

Dengan Tatapan Nanar, Ibu dari Bocah 6 Tahun yang Dibunuh Siswi SMP Ungkap Momen Terakhir Bersama Anaknya: Setelah dari Situ Sudah Nggak Tahu Lagi, Sudah Nggak Ada Anak Saya...

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 13 Maret 2020 | 20:15 WIB

Dengan Tatapan Nanar, Ibu dari Bocah 6 Tahun yang Dibunuh Siswi SMP Ungkap Momen Terakhir Bersama Anaknya: Setelah dari Situ Sudah Nggak Tahu Lagi, Sudah Nggak Ada Anak Saya...

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Kasus meninggalnya APA, bocah 6 tahun asal Sawah Besar, Jakarta Pusat, meninggalkan duka yang mendalam.

Terlebih bagi ibundanya, Ratna.

Tampil di acara Indonesia Lawyers Club, Ratna mengungkap momen terakhir bersama sang anak sebelum dibunuh secara sadis oleh NF (15), siswi SMP yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Baca Juga: Sempat Datangi Rumah Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Tetangga Sampai Dibuat Terkecoh dengan Sikap Tenang Pelaku: Ekspresinya Biasa Aja, Gak Kayak Orang Punya Salah!

"Itu terakhir kali saya denger suara anak saya," kata Ratna.

Saat itu, lanjut Ratna, dirinya sedang berada di kamar mandi saat sang anak memanggilnya.

"Anak saya teriak-teriak," kata Ratna.

Baca Juga: Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun karena Terinspirasi dari Film, Psikolog Ungkap Faktor yang Memicu Anak Menjadi Psikopat

"Katanya, ibu ada anteran kata Ibu Indri," kata Ratna menirukan ucapan sang anak waktu itu.

Setelah dari kamar mandi, Ratna pun sudah tak tahu di mana keberadaan sang anak, APA.

"Setelah saya keluar dari kamar mandi, saya ke rumah pelaku ambil orderan untuk diantar," tuturnya.

Baca Juga: Tom Hanks Terinfeksi Virus Corona Saat Syuting Film di Australia, Putranya Ungkap Kondisi sang Ayah di Ruang Isolasi: Tidak Terlalu Mengkhawatirkan!

"Setelah dari situ sudah ga tau lagi. Sudah ga ada anak saya," ungkap Ratna dengan tatapan nanar.

Padahal, diungkapkan Ratna, ia hanya pergi sebentar ke daerah Kelapa Gading untuk mengantarkan makanan.

"Meninggalkan rumah jam 4 kurang satu per empat, (baliknya) jam 5," ungkap Ratna.

Baca Juga: Popularitasnya Redup Usai Posisinya Digantikan Mulan Jameela, Pinkan Mambo Ngaku Sempat Tak Mampu Bayar Baby Sitter hingga Banting Setir Jadi Juragan Laundry

Ratna pun mulai kebingungan.

Ia bahkan sempat menanyakan keberadaan sang anak kepada ibu pelaku.

"Saya nyari anak saya dulu. Saya nanya ke ibu pelaku, (tapi) kata ibu pelaku ga ada karena tadi (APA) mandi," kata Ratna.

Baca Juga: Virus Corona Mulai Menyebar di Tanah Air, Ridwan Kamil Beri Imbauan kepada Masyarakat untuk Tidak Berjabat Tangan: Alternatifnya Salam Sunda

Ratna pun tetap meneruskan pencarian ke rumah nenek dan tetangga-tetangganya.

Namun hasilnya nihil.

"Sampai jam 6 sore maghrib tetap ga ada," lanjutnya.

"Saya telpon ayahnya, ayahnya pulang nyari, sampai tetangga nyari, sampai jam 2 malem belom ketemu," ungkap Ratna.

Baca Juga: Berwajah Super Cantik nan Molek Bak Barbie, Wanita Ini Ternyata Anggota Marinir AS, Kemampuan Fisiknya Tak Kalah Jago dari Para Lelaki!

Pencarian pun masih ia lanjutkan pada Jumat (06/03/2020) pagi karena takut anaknya diculik.

"Jumat pagi saya masih sempet nyari keliling keluar. Saya takut dia ngikut ondel ondel atau topeng monyet gitu," kata Ratna.

Hingga sekitar jam 10 waktu setempat, sepulangnya dari pencarian, Ratna kaget sangat mengetahui rumah pelaku sudah ramai didatangi polisi.

Baca Juga: Sama-sama Mengidap Penyakit, Cinta Penelope Berjuang Bersama Suami

"Setelah dari situ sekitar jam 10-an, polisi sudah dateng ke tempat pelaku, sudah ramai di tempat pelaku," ungkap Ratna.

Namun saat itu, Ratna masih belum mengetahui jika anaknya telah tewas dibunuh di lantai 2 rumah pelaku.

"Saya nggak tahu kalau anak saya di situ, saya ga tau," paparnya.

Baca Juga: Sempat Tidak Yakin Menikah Kembali, Cinta Penelope Punya Niat Kabur Sebelum Ijab Kabul

"Setelah dateng polisi di situ, ada satu orang ngomong di lantai dua."

"Saya langsung nanya di lantai dua ada apa, tapi gak dikasih tau. Saya kesel, saya langsung blank soalnya ada orang yang bilang mati atau apa di atas gitu," ungkapnya.

"Makanya saya ga tau, pikiran saya ga tau gimana," pungkasnya.

(*)