Find Us On Social Media :

Nyembah Nyi Roro Kidul, Pasutri Asal Kudus Ngaku Bisa Gandakan Uang Hingga Tarik Warisan Soekarno!

By Arif Budhi Suryanto, Sabtu, 14 Maret 2020 | 20:25 WIB

Nyembah Nyi Roro Kidul, Pasutri Asal Kudus Ngaku Bisa Gandakan Uang Hingga Tarik Warisan Soekarno!

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Sasono dan Sukristin, pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, mengaku bisa gandakan uang hingga tarik warisan Soekarno untuk dibagikan kepada para pengikutnya.

Kabarnya ilmu ini mereka dapatkan karena menyembah Nyi Roro Kidul.

Salah satu tetangga, Suwito (57), mengaku sering melihat pasutri ini melakukan ritual dengan menyebar banyak bunga di teras mereka.

Baca Juga: Ngaku Kiai Sakti yang Mampu Gandakan Uang Hingga Rp 20 Miliar dengan Bantuan 40 Jin, Pria Ini Berhasil Tipu Korban Pakai Ritual Aneh dan Jimat Batu!

"Rumah saya dekat sini jadi kelihatan," ungkapnya seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.

"Saya tidak pernah ikut. Cuma kalau diundang syukuran namanya tetangga ya datang," lanjutnya.

Namun kabarnya, ilmu yang mereka gadang-gadang itu hanyalah isapan jempol belaka.

Baca Juga: Intan RJ Ungkap Penyebab Meninggalnya Sang Suami, Indra Utama

Sebab, banyak orang yang dikabarkan sudah menjadi korbannya.

"Ya kayak Dimas Kanjeng itu katanya bisa menggandakan uang. Tapi banyak yang datang kena tipu uangnya tidak kembali," kata Sunambar, kakak kelas Sasono saat masih sekolah dasar.

Kabar ini diketahui Sunambar dari cerita-cerita warga sekitar yang juga menjadi korban.

Baca Juga: Suami Meninggal Dunia, Intan RJ Berharap Bisa Tegar Membesarkan Kedua Anaknya yang Masih Kecil

"Saya tahunya dari orang-orang yang datang ke warung makan, cerita berutang Rp 50 juta nggak pernah bayar," jelasnya.

Bahkan, satu di antara korban disebut-sebut merugi hingga Rp 700 juta karena uangnya tidak kembali setelah dijanjikan akan dilipat gandakan pelaku.

Selain mengaku dapat melipat gandakan uang, pasutri asal Kudus ini juga mengaku dapat menarik warisan Soekarno untuk dibagikan kepada para pengikutnya agar sama kaya.

Baca Juga: Berusaha Tutupi Kesedihan di Hadapan Anak, Intan RJ: Mama Cuma Kelilipan Kok

Namun sama halnya dengan janjinya yang tadi, hal yang disampaikan pasutri asal Kudus ini juga sebatas isapan jempol belaka.

"‎Penyataannya dari teman saya itu tidak pernah mengeluarkan uang. Justru katanya kalau jadi pengikutnya akan diberi uang," terang Sunambar.

Untuk berapa nominal yang dijanjikan pasutri asal Kudus ini sendiri tidak ada yang bisa memastikan.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Makin Merajalela di Korea Utara, Kim Jong-un Diam-diam Ngacir dari Ibu Kota Demi Selamatkan Diri?

Tapi kabarnya, seorang perangkat daerah setempat ada yang sudah termakan omongan pelaku.

Padahal hingga kini, belum ada sepeser pun uang yang ia terima.

Kini, kabar terbaru menyebut rumah yang ditinggali pasutri ini sudah sepi aktivitas.

Baca Juga: Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun Sang Cucu, Nenek Betrand Peto Nangis Sesenggukan Saat Lihat Pesta Meriah dan Diberi Kesempatan Telepon

Pasutri asal Kudus ini dikabarkan sudah diamankan pihak berwajib untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara, ketiga anak pelaku yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP, kelas 5 SD, dan kelas 1 SD dititipkan oleh pengikutnya yang lain.

Kasus Lain

Sebagai tambahan informasi, kasus serupa juga pernah terjadi di Bali.

Baca Juga: Marak Virus Korona, Tasya Kamila Langsung Cek ke Dokter Saat Merasa Timbul Gejala Penyakit

Adalah Anwar (61) dan Juma'ari (57), 2 dukun gadungan yang diringkus polisi saat menjalankan ritual bodong di rumah korbannya di Dusun Bresela, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Keduanya mengaku dapat menggandakan uang hingga Rp 20 miliar secara gaib dengan bantuan 40 jin.

Namun dengan syarat, menyediakan uang sejumlah Rp 125 juta dan menjalani beberapa ritual.

Baca Juga: Eza Yayang Ungkap Caranya Melindungi Keluarga dari Risiko Virus Corona

"Jadi sekitar jam 13.30 Wita, ada laporan dari masyarakat adanya ritual penggandaan uang di Dusun Bresela," terang Kapolsek Payangan AKP I Gede Sudyatmaja, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Namun, modus penipuan ini telah lebih dulu digagalkan polisi pada Kamis (13/02/2020), sebelum ritual dimulai.

(*)