Melalui aplikasi ini, guru dan murid akan berinteraksi setiap harinya dengan mengakses modul pembelajaran daring.
Seperti misalnya, Si Pintar, Rumah Belajar, Sekolah Mu, e-Modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Google Class, dan lain sebagainya.
"Jadi ambil konten belajarnya di sana. Guru membuat materi. Dan setiap murid harus melaksanakan tugas yang dikirim kembali melalui grup WhatsApp," tambah Rachem menjelaskan.
Namun sedikit berbeda dengan jenjang sekolah dasar karena pembelajaran di rumah akan diakomodir orang tua murid dan guru melalui grup WhatsApp.
Seluruh tugas yang dikirim akan dinilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah masing-masing.
"Konsepnya sama seperti belajar di sekolah. Hanya saja ini di rumah,"
"Murid tetap belajar di rumah. Dan guru pun masih tetap bertugas seperti biasanya," pungkasnya.
Tak hanya DKI Jakarta saja yang meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah, Kota Surakarta juga telah menerapkan kebijakan yang sama.
Pemerintah Kota Surakarta meliburkan kegiatan belajar mengajar di jenjang SD dan SMP sebagai bentuk tindak lanjut dari ditetapkannya status kejadian luar biasa (KLB) terhadap virus corona.