Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus
Grid.ID – Lee Jeong Hoon membeberkan alasan dirinya yang kini sudah tak terlihat memandu acara Pagi Pagi Pasti Happy di salah satu stasiun televisi swasta.
Menurut Lee Jeong Hoon kini ia takut menjadi presenter acara gosip lantaran sang istri Moa Aeim sedang hamil besar.
"Kalau yang omongin orang yang pagi pagi tu nggak karena istri lagi hamil besar juga. Kayaknya dosa saya banyak gitu ya. Sekalian dipecat juga," ujar Lee Jeong Hoon saat ditemui Grid.ID di kawasan Tanag Abang, Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018).
Lee Jeong Hoon Ditabrak Lebih dari Sekali, Ia Ogah Damai!
Menurut mantan personil boyband Hitz tersebut kondisinya kini yang sudah beristri jauh berbeda dengan saat ia masih lajang dulu.
"Kalau saya belum nikah mungkin nggak takut ya. Tapi sekarang takutnya ngefek ke babynya gitu saya gak berani sih," ujarnya.
Untuk mencari uang menurut Lee masih bisa dengan cara yang lain, ia pun mengatakan ingin dicarikan pekerjaan kepada awak media.
"Cari uang kan bisa ya rejeki kan ada aja ya tapi tolong dong temen media kasi saya kerjaan dong," seloroh Lee Jeong Hoon.
Kini Lee hanya menerima tawaran pekerjaan yang tak memakan banyak waktunya, mengingat sang istri yang kini hamil besar membutuhkan perhatian ekstra darinya.
"Kalau saya ada tapi yang game show aja, pokoknya gitu kebanyakan bintang tamu bintang tamu reguler juga sekali dua kali soalnya harus siap kapanpun dia lahir kalau nggak saya dimarahin," pungkasnya.
Sebelumnya Lee Jeong Hoon memilih menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah pengerusakan mobil milinknya yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal.
Ia mengaku untuk saat ini ogah melakukan mediasi, kesepakatan untuk membawa kasud itu kejalur hukum sudah dikonsultasikan kepada istri dan pengacaranya.
"Sudah ngobrol dengan Moa dan kuasa hukum lebih kita urus secara hukum," ujar Lee Jeong Hoon saat ditemui Grid.ID di Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018).
Robby Geisha Mengaku Kecewa dengan Program Pagi Pagi Pasti Happy
Ia mengaku ingin memberikan efek jera kepada pelaku pengerusakan tersebut.
"Kita lihat ke depan yang penting orangnya tahu kesalahannya sih, masalah mah gampang. Kita coba kasus hukum, kalau dia benar-benar merasa salah kita lihat kedepannya," ujarnya.
Sebab, menurutnya kejadian seperti itu tak dialami sekali saja, seperti kejadian pada pekan sebelumnya Lee juga mengalami hal yang sama, namun pelaku penabrakan tak tersulut emosi sehingga ia tak bawa ke tanah hukum.
"Beberapa kali sih. Minggu lalu ada juga yang tabrak kita tapi dia tapi tidak marah marah," ujarnya lagi.
"Tapi ini kan dia sampai marah-marah keluar kata kasar. Anak-anak saya juga agak kena dampak mental, mereka tanya kenapa orangnya ngomong gitu,"
"Apa yang orang itu katakan karena mereka kan nggak lancar kan bahasa indonesianya. Mereka tanya artinya apa, saya juga bingung jelasinnya. Baby juga shock, air ketubannya kurang, semoga tidak apa apa," pungkasnya. (*)