Grid.ID - Wabah virus corona akhir-akhir ini menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya.
Pasalnya, sejak diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi WNI yang positif terjangkit virus corona kian bertambah.
Virus korona dianggap sebagai salah satu penyakit berbahaya yang merenggut banyak nyawa.
Penularan virus corona ini bisa terjadi bila adanya kontak langsung dengan pengidap.
Hal ini dikenal dengan sebutan close contact, close contact.
Ialah jarak dimana seseorang berada dalam jangkauan terperciknya air liur dengan orang lain.
Melihat proses penyebaran corona, banyak orang takut untuk melakukan kontak fisik dengan orang lain.
Untuk itu, perhatikan empat langkah yang sudah dirangkum oleh GMT Institute.
Jangan Memegang Mulut
Seseorang dapat tertular virus korona jika memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan.
Takutnya, tangan tidak sengaja menyentuh benda yang terkena air liur penderita virus korona, maka dari itu, cucilah tangan sebum menyentuh mulut atau hidung.
Hindari Meminjamkan Benda Pribadi
Benda pribadi seperti gelas, handuk, dan peralatan makan penting untuk dijaga, dan jangan dipinjamkan ke orang lain.
Karena kita belum tentu tahu apa yang sedang diderita oleh mereka.
Dikhawatirkan, air liur orang tersebut menempel pada benda kita, sehingga meningkatkan potensi penularan.
Lebih baik cuci terlebih dahulu setelah dipinjamkan atau jangan dipinjamkan sama sekali.
Membersihkan Permukaan Benda
Permukaan benda yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, telepon, keyboard, dan tempat tidur merupakan tempat bersarangnya virus.
Maka dari itu, bersihkanlah secara rutin permukaan benda tersebut untuk menghindari tertularnya virus.
Batasi Kegiatan diluar
Kegiatan diluar sebaiknya dibatasi, terutama ke tempat umum, seperti tempat rekresi, transportasi publik, dan lain sebagainya.
Dapat dipastikan, jarak kita dengan orang lain sangat dekat yang memungkinkan tercipratnya air liur mereka.
Sebaiknya, maksimalkan kegiatan dirumah termasuk untuk belajar, seperti menggunakan metode e-learning.
Baca Juga: Haykal Kamil Tegas Tak Sepakat Indonesia Di-Lockdown, Kenapa Alasannya?
Tifanny Meilianti, project manager E-learning GMT Institute menyatakan “Dengan adanya fenomena ini, kami sadar bahwa pembelajaran jarak jauh sudah harus dijalankan, jadi kegiatan belajar bisa dimana saja, tidak terhambat oleh apapun”.
Lanjut Tifanny, “hal ini dilakukan untuk memudahkan calon manajer properti belajar dimana saja dan kapan saja.
Sesuai visinya, memberi wadah para lulusan baru dan orang yang tertarik untuk belajar seputar manajemen properti, agar menjadi properti manajer professional, yang mencakup materi tenant relations, security safety, parking, legal aspect, dan lain sebagainya”.
(*)