Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.
Grid.ID - Uji coba pertama vaksin virus corona akan dimulai oleh Amerika Serikat.
Empat pasien menerima suntikan di fasilitas penelitian Kaiser Permanente di Seattle, Washington, lapor kantor berita Associated Press.
Vaksin tidak menyebabkan terserang covid-19, tetapi mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.
Para ahli mengatakan masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mengetahui apakah vaksin ini, atau orang lain yang juga dalam penelitian, akan bekerja.
Melansir BBC, pada Selasa (17/3/2020), orang pertama yang mendapat suntikan pada Senin (16/3/2020), merupakan seorang ibu 2 anak berusia 43 tahun dari Seattle.
"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu," kata Jennifer Haller kepada AP.
Selanjutnya, 45 sukarelawan sehat akan mendapat suntikan di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, di Seattle.
Vaksin temuan Amerika ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya.
Kode genetik tersebut disalin dari virus yang menyebabkan penyakit covid-19.
Para ahli mengatakan masih perlu waktu berbulan-bulan untuk mengetahui hasil kerja vaksin ini.
Para ilmuwan di seluruh dunia adalah peneliti yang bergerak cepat.
Dan uji coba pada manusia pertama ini didanai oleh National Institutes of Health.
Baca Juga: Selain Lockdown, Ada Juga Istilah KLB Virus Corona, Sudah Tahu Artinya?
Uji coba pada manusia ini dilangsungkan untuk memastikan vaksin dapat memicu respons kekebalan.
Tetapi perusahaan bioteknologi di balik karya itu, Moderna Therapeutics, mengatakan vaksin telah dibuat menggunakan proses yang telah dicoba dan diuji.
Dr. John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris, mengatakan, "Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya."
Ia juga mengatakan jika pembuatan vaksin ini menggunakan teknologi berstandar tinggi.
Selain itu, dalam proses pembuatan, vaksin ini mendapatkan pengawasan ketat.
"Ini (vaksin) dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu aman untuk digunakan pada orang-orang dan mereka yang mengambil bagian dalam persidangan akan sangat dipantau," tambahnya.
Lebih jauh, Dr. John Tregoning mengungkap jika singkatnya waktu pembuatan vaksin dikarenakan dunia harus cepat-cepat melawan corona.
"Ya, ini sangat cepat, tetapi ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan satu sama lain sebagai ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan."
Vaksin khas untuk virus, seperti campak, dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh.
Baca Juga: Ayah Pesinetron Rheina Ipeh Meninggal Dunia karena Idap Sakit Jantung dan Paru
Tetapi vaksin yang disebut mRNA-1273 ini tidak dibuat dari virus yang menyebabkan covid-19.
Alih-alih, vaksin dibuat dari kode genetik yang disalin dari virus yang telah dapat dibuat oleh para ilmuwan di laboratorium.
Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda dari vaksin eksperimental.
Mereka masing-masing akan diberikan vaksin 2 kali dengan selang waktu 28 hari pada lengan atas.
Tetapi, meski uji coba ini berhasil, tetap dibutuhkan waktu hingga 18 bulan untuk setiap vaksin tersedia secara umum.
Sebagai pencegahan corona, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat!
(*)