Find Us On Social Media :

Semprotkan Air Garam ke Mulut Pengikutnya untuk Sembuhkan Covid-19, 46 Jemaat Gereja Ini Justru Terinfeksi

By Silmi Nur Aziza, Selasa, 17 Maret 2020 | 13:23 WIB

Rekaman CCTV penyemprotan air garam di gereja

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.

Grid.ID - Hal yang paling digembor-gemborkan dalam wabah Covid-19 adalah untuk menjaga kebersihan.

Sederhana saja, seperti mengenakan masker saat berada di luar ruangan dan mencuci tangan setelah keluar dari rumah.

Tetapi entah bagaimana, bahkan instruksi itu tampaknya sulit untuk diikuti bagi sebagian orang.

Baca Juga: Mati-matian Latihan Sampai Kepalanya Hampir Pecah, Ayu Ting Ting Terpaksa Batalkan Konser Tunggal 10 Tahunnya Gara-gara Virus Corona: Udah Gak Bisa Ngapa-ngapain!

Hal lain yang telah menyebar lebih cepat daripada virus adalah HOAX.

Dan saat kamu menggabungkan informasi yang salah dengan keegoisan, hasilnya bisa mematikan.

Melansir World of Buss pada Selasa (17/3/2020), setidaknya 46 orang yang menghadiri Gereja The River Of Grace, di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan telah terinfeksi virus.

Hal ini terjadi setelah pendeta menyemprotkan air garam ke mulut para pengunjung gereja.

Ia yakin bahwa air asin efektif dalam mencegah penyebaran covid-19.Penyemprotan dilakukan selama kebaktian gereja yang dihadiri oleh setidaknya 100 orang.

Baca Juga: Sumbang 100 Juta Untuk Cegah Corona, Nikita Mirzani: Semoga Jadi Pencetus Untuk Para Public Figure

Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa petugas kesehatan meninjau rekaman CCTV dan menemukan bahwa anggota jemaat gereja telah menyemprotkan air garam ke mulut mereka berulang kali tanpa didesinfeksi.

Korea Selatan pada Senin (16/3/2020), melaporkan 74 kasus baru virus corona.

Hal ini meningkatkan jumlah total kasus menjadi 8.236.

Meskipun pemerintah setempat telah mendesak gereja-gereja lokal dan organisasi keagamaan lainnya untuk menahan diri dari bertatap muka dan beribadah, beberapa gereja telah memilih untuk mengabaikan perintah itu.

“Semua gereja skala besar di Seongnam telah menangguhkan layanan ibadat fisik, tetapi Gereja River of Grace terus melangsungkan pertemuan hari Minggu selama dua minggu, meskipun ada protes dari tetangga,” ungkap narasumber.

Baca Juga: Diiringi Isak Tangis, Jenita Janet Resmi Bercerai!

Pendeta gereja, Kim, meminta maaf atas infeksi massal yang disebabkannya.

Dia menambahkan bahwa dia merasa sangat menyesal tentang apa yang terjadi dan akan sepenuhnya disalahkan.

Ia juga mengaku akan bertanggung jawab atas insiden yang tidak menguntungkan tersebut.

Kim juga mengatakan bahwa ia akan segera pensiun setelah krisis berakhir.

(*)