Sementara, ahli biologi Austria, Karl landsteiner menemukan golongan darah utama yakni tipe A, B, AB, dan O pada 1901.
Penemuan ini memungkinkan transfusi darah yang aman dengan mencocokan golongan darah pada pasien.
Perbedaan golongan darah telah diamati pada penyakit menular lainnya, termasuk virus Norwalk, hepatitis B, dan sindrom pernapasan akut (SARS). Terkait studi baru ini, Gao menjelaskan penelitian ini mungkin membantu para profesional medis, tetapi warga tidak harus menganggap data terlalu serius.
"Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen," ujar Gao.
"Kemudian, jika kamu tipe O, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti China Sebut Golongan Darah O Lebih Resisten terhadap Virus Corona"(*)