Find Us On Social Media :

Donald Trump Hendak Akuisisi Vaksin Anti Virus Corona yang Ditemukan Peneliti Negara Jerman, Peneliti: Kami Kembangkan Vaksin untuk Dunia Bukan Negara Tertentu!

By None, Rabu, 18 Maret 2020 | 14:31 WIB

Donald Trump Hendak Akuisisi Vaksin Virus Corona yang Ditemukan Peneliti Negara Jerman, Peneliti: Kami Kembangkan Vaksin untuk Dunia Bukan Negara Tertentu!

Grid.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump hendak mengakuisisi vaksin anti virus corona yang ditemukan peneliti Jerman.

Peneliti Jerman telah berhasil menemukan vaksi virus corona dan menolak memberikannya kepada Amerika meski mendapat tawaran fantastis dari Donald Trump.

Donald Trump menawarkan uang besar untuk bisa mengakuisisi vaksin anti virus corona yang menjadi harapan bagi banyak orang di dunia.

Saat dunia berpacu mendapatkan vaksin anti virus Corona, ternyata Presiden Donald Trump melakukan hal curang.

Baca Juga: Krisdayanti Liburan di Tengah Musibah Virus Corona, Intip Deretan Penampilannya yang Cetar Kenakan Jaket Bulu

Amerika Serikat (AS) disebu-sebut berkeinginan untuk menguasai CureVac, sebuah perusahaan di Jerman, yang saat ini tengah bekerja menemukan sebuah vaksin anti virus corona, demikian seperti dilaporkan oleh surat kabar Jerman, Welt am Sonntag.

Outlet media terkemuka Jerman itu dengan mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump menawarkan uang dalam jumlah besar kepada para ilmuwan Jerman yang tengah mengerjakan vaksin virus corona.

Trump disebut ingin mendapatkan hak eksklusif atas temuan mereka.

Meski begitu, melalui sebuah rilis berita pada hari Minggu (15/03), perusahaan tersebut membantah "klaim tentang adanya isu penjualan perusahaan atau teknologi apapun yang ada di dalam perusahaan".

Baca Juga: Nia Ramadhani Jadi Sorotan Saat Berjoget Tik Tok Pakai Crop Top Seksi Kala Harus Diam di Rumah Karena Virus Corona

Welt am Sonntag dengan mengutip seorang sumber anonim pemerintah Jerman mengatakan bahwa Trump melakukan segala upaya untuk mendapatkan vaksin bagi Amerika Serikat, "tetapi hanya untuk AS."

Vaksin 'untuk seluruh dunia'

Minggu (15/03/2020), Kepala Investor terbesar dari CureVac mengatakan bahwa kontrak eksklusif dengan AS tidak mungkin dilakukan.

"Kami ingin mengembangkan vaksin yang digunakan untuk seluruh dunia, bukan untuk negara tertentu," kata Kepala Eksekutif dievini Hopp Bio Tech Holding, Christof Hettich, kepada surat kabara Mannheimer Morgen.

Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan pers perusahaan tersebut.

Baca Juga: Emil Dardak Disebut Berpotensi Terpapar Virus Corona Usai Berjumpa Menteri Belanda, Intip Penampilan Terkini Arumi Bachsin Setelah Resmi Jadi Istri Wakil Gubernur Jawa Timur

Sementara itu, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kepada televisi publik Jerman bahwa pengambilalihan perusahaan tidak termasuk dalam opsi yang bisa dilakukan.

Ia menyebut bahwa kementerian "telah melakukan pembicaraan yang baik dengan perusahaan selama dua minggu terakhir."

Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibahas pada Senin (16/03/2020), dalam komite krisis yang baru dibentuk oleh pemerintah.

Sementara, Menteri Ekonomi Peter Altmaier mengatakan kepada TV publik Jerman bahwa "Jerman bukan untuk dijual."

Baca Juga: Mewahnya Pesta Pernikahan Jessica Iskandar dan Richard Kyle Terpaksa Batal Karena Virus Corona, Intip Curhatan Sedihnya!

Untuk diketahui, CureVac berpusat di Tübingen, sebuah kota di Jerman barat daya.

Perusahaan ini bekerja sama dengan Institut Paul Ehrlich, yang terhubung dengan Kementerian Kesehatan Jerman.

Perusahaan ini juga memiliki fasilitas lain di Frankfurt dan di Boston, AS.

CureVac berharap akan memiliki vaksin percobaan pada bulan Juni atau Juli.

Baca Juga: Suami Ditahan Polisi Karena Positif Pakai Narkoba, Ini Postingan Vanessa Angel Bersama Suami kala Himbau Netizen untuk Cegah Persebaran Virus Corona

Setelah itu, perusahaan akan mengajukan persetujuan untuk melakukan pengujian vaksin pada manusia.

Penelitian terhadap beberapa kemungkinan vaksin telah dimulai, namun nantinya dua vaksin yang paling menjanjikan akan dipilih untuk digunakan pada tes klinis, demikian kata co-founder CureVac dan kepala produksi Florian von der Mülbe kepada Reuters, Jumat (13/03).

Selain CureVac, perusahaan Amerika, Moderna juga berlomba membuat vaksin Corona.

Bahkan Moderna sudah dalam tahap uji coba vaksin virus corona terhadap 45 relawan.

Baca Juga: Maia Estianty Khawatir Gara-gara Virus Corona Serang London, El Rumi Ungkap Kondisinya di Negeri Ratu Elizabeth: Satu Hari Naik 342 Kasus dan Hand Sanitizer Langka!

Uji coba vaksin virus corona terhadap manusia akan dilakukan di Kota Seattle, Amerika Serikat, pada Senin (16/03/2020), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Percobaan ini didanai oleh pemerintah AS dan pengujian akan dimulai terhadap 45 relawan muda yang sehat.

Mereka akan menerima berbagai dosis vaksin tanpa terinfeksi, karena vaksin tersebut tidak mengandung bagian dari virus corona yang sebenarnya, melainkan bagian pendek dari pembawa pesan RNA (mRNA).

Vaksin ini digunakan untuk menginstruksikan sel pasien untuk menghasilkan protein yang dapat mencegah, mengobati, atau menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Cinta Laura: Khawatir Boleh, Tapi Gak Boleh Panik

Pada fase pertama, uji coba akan melihat apakah dosis menghasilkan respons imun.

Vaksin eksperimental itu disebut mRNA-1273 dan dibuat oleh Moderna.

Uji coba ini berlangsung di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Curang untuk Kuasai Vaksin Corona, Jerman Berang pada Donald Trump: Jerman Bukan untuk Dijual