Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Virus Corona Covid-19 menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat di dunia saat ini, termasuk Indonesia.
Sebagian orang mungkin langsung mencari dan mengkonsumsi obat-obatan begitu dirinya mulai sakit.
Pasalnya, virus ini akan sangat mudah menyerang orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Baca Juga: Sosok Viral Dokter Handoko, Kakek 80 Tahun yang Tak Gentar Rawat Pasien Corona Meski Berusia Senja
Namun, baru-baru ini Kementrian Kesehatan Perancis, Oliver Veran, mengungkapkan bahwa obat penghilang rasa sakit antiinflamasi alias ibuprofen dapat memperburuk efek virus.
Ibuprofen merupakan obat pereda rasa nyeri dan sakit pada tubuh seperti demam, peradangan pada tubuh, sakit kepala, flu, sakit gigi, sakit punggung, artritis, nyeri haid dan sakit luka ringan.
Oliver Veran yang juga bekerja sebagai ahli syaraf sudah menyampaikan hal ini melalui postingannya di Twitter, Sabtu (14/3/2020).
“Memilih obat anti-inflamasi (ibuprofen, kortison) bisa menjadi faktor yang memperburuk infeksi.”
“Jika demam, ambil paracetamol, jika anda sudah minum obat anti-inflamasi, mintalah saran dokter anda,” tulis Oliver Veran dalam Twitternya.
Juru bicara WHO, Christian Lindmeier, juga memeberikan pernyataan serupa.
"Saat ini kita merekomendasikan lebih baik menggunakan paracetamol dan hindari menggunakan ibuprofen untuk pengobatan, ini penting," ungkap Christian Lindmeier, dikutip oleh Grid.ID dari AFP, Rabu (18/3/2020).
National Health Service (NHS) juga mengungkapkan memilih paracetamol, istirahat dan minum banyak air putih adalah cara terbaik untuk mengatasi virus Covid-19 di rumah.
Dikutip Grid.ID melalui artikel berjudul “Stop Taking Ibuprofen To tTeat Coronavirus, Expert Warns It Worsens Infection” dari The Sun yang terbit Selasa (17/3/2020), meski tidak ada cukup bukti, sangat pasti ibuprofen dapat memperburuk infeksi virus, tetapi NHS tetap merekomendasikan untuk menggunakan paracetamol.
"Tetapi sampai kami memiliki informasi lebih lanjut, gunakan paracetamol untuk mengobati gejala-gejala coronavirus, kecuali dokter anda memberi tahu anda paracetamol tak cocok untuk anda."
(*)