"Feelingnya harus kaya gebetan.Aslinya takut sama ular, banget."
"Tapi ya hadapin aja, kalo berontak mati juga gue. Kebetulan ularnya ular sanca yang cara membunuhnya melilit. Jadi memang aku dilatih untuk nggak panik," jelasnya kepada Grid.ID beberapa waktu yang lalu.
Mencekam, Dinda rupanya sempat tak sengaja tertampar ular tersebut karena salah pegang bagian tubuhnya.
"Aku workshop sama ular yang ke 2, prosesnya macem-macem, dari yang cuma diem, dideketin, terus pegang, diangkat pegang ototnya, rasain jalannya, nyaman ditaro disini, oke aku diem, oke berdiri, sekarang nggak dipegang, waktu berdiri buntut sama palanya ular dipegang orang."
"Day by day dililitlah aku sebelah kiri, karena adegannya begitu. Dipegang, terus aku harus pegang kepalanya, karena aku masih belom berani dan kalo megang ularnya itu harus deket leher banget biar bisa ngaturnya."
"Karena aku masih cemen, pegangnya tuh harus kepalanya yang di deket mulutnya yg ngeluarin lidahnya gitu, baru berapa detik tiba-tiba ularnya mendekat ke leher aku, aku panik langsung aku lempar itu ularnya aku lupa badan aku lagi dililit, setelah dilempar itu tanda kaya dia terancam, sama pawangnya diteriakin jangan takut."
"Ya gimana nggak takut, air mataku bergenang, tapi nggak boleh takut."
"Yaudah begitu beres, aku lari kedalem," jelasnya panjang lebar seraya tertawa.
Untungnya tidak terjadi hal yang mengkhawatirkan saat workshop itu berlangsung sampai selesai syuting.
Tonton cerita lengkap Adinda Thomas bersama para pemain KKN di Desa Penari disini
(*)