Laporan itu mengatakan pengiriman balon-balon ini membuat para penduduk melarikan diri untuk berlindung.
Mengutip laporan seorang komandan polisi, ia menyatakan ketakutan masyarakat bahwa pada akhirnya akan ada kematian.
Chai Fahima, seorang perwira polisi yang berurusan dengan pelepasan bom, mengatakan kepada surat kabar bahwa maksud dari balon-balon ini adalah untuk penduduk yang menakutkan.
Beberapa telah ditemukan 50 mil jauhnya.
Jalur Gaza adalah sebidang tanah seluas 140 mil persegi yang ditempati oleh warga Palestina yang berbatasan dengan Laut Mediterania antara Mesir dan Israel.
Wilayah tersebut telah menjadi titik fokus dari konflik Israel-Palestina dan telah menjadi radar global selama beberapa dekade.
Presiden Trump dan pemerintahannya telah menjadikan perantara proses perdamaian antara kedua belah pihak sebagai prioritas utama, tetapi belum menemukan jalan tengah yang bersedia disetujui kedua pihak.
Keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem disambut oleh orang-orang Yahudi tetapi dikecam oleh para pemimpin Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Baca Juga: Komentarnya Terkait Virus Corona Dianggap Buruk dan Tidak Peka, Vanessa Hudgens Diserang Netizen
The Post mewawancarai seorang pria Gaza tak dikenal, 30, yang merupakan bagian dari sel kecil yang mengirim balon-balon ini.
Dia mengatakan balon tidak dimaksudkan untuk membunuh anak-anak.
"Tujuan kami adalah untuk menghancurkan pengepungan ini," katanya.
(*)