Meski demikian, parasetamol harus diminum dengan dosis yang tepat, karena jika terlalu banyak justru bisa merusak fungsi hati.
Baca Juga: Jelang Malaysia Lockdown Demi Lawan Virus Corona, Masyarakat Negeri Jiran Alami Panic Buying
Komplikasi penggunaan ibuprofen Sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, Pemerintah Perancis telah mengeluarkan peringatan adanya komplikasi serius akibat penggunaan ibuprofen yang dijual dengan berbagai merek.
Juru bicara salah satu perusahaan farmasi Inggris yang memproduksi ibuprofen dengan merek Nurofen, Reckitt Benckiser mengatakan pihaknya menyadari adanya kekhawatiran yang timbul akibat penggunaan steroid dan produk anti-inflamasi non-steroid termasuk ibuproven untuk menangani gejala Covid-19.
"Keselamatan konsumen adalah prioritas nomor satu kami. Ibuprofen adalah obat yang aman dan telah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk meredakan sakit dan nyeri, termasuk dalam kasus virus," ujar Benckiser.
Sejauh ini, pihaknya belum percaya jika ada bukti ilmiah yang menyebut penggunaan ibuproven telah memperbanyak jumlah kasus Covid-19 di dunia.
Benckiser mengatakan akan mengeluarkan infotmasi dan panduan tambahan yang diperlukan terkait penggunaan produk, setelah mengetahui adanya temuan itu.
Sumber: France24
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Hindari Konsumsi Ibuprofen untuk Obati Gejala Infeksi Virus Corona"
(*)