Kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan komplikasi penyakit jantung lainnya.
Sebuah penelitian di Spanyol mengamati kebiasaan, pola makan, dan asupan kalori harian dari lebih empat ribu orang dewasa berusia 40 sampai 55 tahun, serta tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kemudian peserta dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama terdiri dari peserta yang tidak sarapan sama sekali atau hanya sedikit saja. Termasuk juga peserta yang hanya minum kopi atau jus jeruk untuk sarapan pagi.
Kemudian, kelompok kedua adalah peserta yang porsi sarapannya mencukupi sekitar 5 sampai 20 persen dari kebutuhan kalori harian, biasanya mereka makan roti atau kue dengan kopi atau jus.
Baca Juga: Heboh! Datang ke Pengadilan untuk Jalani Sidang, Nikita Mirzani Bawa Motor Mewah: Sekalian Manasin!
Terakhir, kelompok ketiga adalah kelompok yang sarapan lengkap dengan roti, buah-buahan, daging, sereal, beserta kopi dan jus.
Hasilnya, penelitian tersebut menemukan bahwa peserta pada kelompok yang tidak sarapan memiliki peningkatan risiko perkembangan plak di pembuluh darah satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ketiga atau yang sarapan dengan menu seimbang.
Kelompok pertama juga memiliki risiko aterosklerosis yang paling tinggi dan cenderung memiliki gaya hidup dan pola makan yang lebih buruk bagi jantung.
Kemudian timbulah pertanyaan, kenapa hanya dengan tidak sarapan bisa berbahaya bagi jantung?
Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa jarang sarapan dapat membahayakan jantung secara langsung.
Penumpukan plak di pembuluh darah tersebut tidak benar-benar disebabkan oleh kebiasaan melewatkan sarapan pagi.