Find Us On Social Media :

Hati-hati! Sering Lewatkan Sarapan Berpotensi Bahayakan Jantung

By Devi Agustiana, Rabu, 18 Maret 2020 | 17:29 WIB

Ilustrasi menu sarapan seimbang

Namun, ada beberapa alasan mengapa tidak sarapan bisa meningkatkan risiko gangguan jantung, seperti aterosklerosis tersebut.

Biasanya orang yang jarang sarapan di pagi hari memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, kebanyakan asupan kalori, dan tidak memperhatikan keseimbangan zat gizi saat waktu makan.

Baca Juga: Pernikahannya dengan Richard Kyle Terpaksa Batal karena Virus Corona, Jessica Iskandar Terpaksa Isolasi Diri di Rumah dan Pulangkan Semua Karyawan Demi Putus Rantai Wabah Mematikan: Aku Kangen Syuting… 

Di samping itu, orang yang tidak sarapan juga lebih rentan memiliki lingkar pinggang yang lebar dan indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah, kadar lemak darah, dan gula darah yang tinggi.

Sehingga, gaya hidup yang kurang sehat (dengan salah satu “gejalanya” yaitu melewatkan sarapan)  adalah penyebab penyakit jantung.

Peneliti juga menyebutkan bahwa tidak sarapan pagi mungkin menghasilkan efek negatif pada hormon pengatur nafsu makan, gula darah, dan insulin.

Hal-hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan risiko aterosklerosis.

Lebih lanjut, orang yang rajin sarapan cenderung lebih mampu mengatur asupan kalori dan keseimbangan nutrisi hariannya.

Menyempatkan sarapan juga membuatmu kenyang lebih lama, sehingga tidak kalap makan di siang atau sore hari.

Menurut Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. bahwa sarapan dianjurkan dua jam setelah bangun tidur dan paling telat jam 9 pagi.

Sementara sarapan di atas pukul 9 pagi tidak dianjurkan.

Baca Juga: Pernikahannya dengan Richard Kyle Terpaksa Batal karena Virus Corona, Jessica Iskandar Terpaksa Isolasi Diri di Rumah dan Pulangkan Semua Karyawan Demi Putus Rantai Wabah Mematikan: Aku Kangen Syuting…

Hal ini karena sarapan yang terlalu siang akan membuat seseorang terlalu kenyang untuk makan siang.

Makan siang yang seharusnya pukul 12 siang pun akan bergeser.

Kemudian makan siang yang terlalu sore akan mengganggu waktu makan malan. Artinya telatnya waktu sarapan akan mersak keseluruhan jadwal makan.

Ketika makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur, hal ini akan mengganggu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal.

Lebih lanjut, untuk menu sarapan, peneliti merekomendasikan prinsip sederhana, yaitu pilih makanan yang dapat memberikan energi sepanjang hari dan mencegah lonjakan kadar gula darah.

Menu sarapan yang baik seperti bubur gandum dengan buah-buahan, telur rebus, nasi merah, atau yogurt.

Usahakan hindari makanan yang di goreng karena bisa menambah jumlah kalori tidak sehat.

(*)