Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Penyebaran virus corona yang semakin meningkat membuat pemerintah mengeluarkan sejumah kebijakan baru.
Kebijakan tersebut, banyak berkaitan dengan cara pencegahan virus corona yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat.
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi telah memperbolehkan kepala daerah untuk mengeluarkan kebijakan guna mencegah virus corona.
Salah satu kebijakan tersebut adalah melakukan social distancing di sekolah maupun universitas dengan cara meliburkan proses belajar mengajar.
Hal tersebut agar sementara waktu, masyarakat mengurangi interaksi dan menjaga jarak dengan yang lain sampai kasus corona membaik.
Selain meliburkan sekolah, pemerintah juga mengimbau agar para pekerja dapat bekerja dari rumah.
Namun, kebijakan yang telah dibuat pemerintah tersebut, justru disalahartikan oleh beberapa masyarakat.
Pasalnya, libur yang diberikan oleh pemerintah justru digunakan masyarakat untuk liburan dan mendatangi pusat keramaian.
Hal tersebut, ditemukan oleh satpol PP Medan yang baru saja mendapati beberapa pelajar beraktivitas di Plaza Medan Fair, Kamis (19/3/2020).
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Satpol PP Medan melakukan razia di beberapa pusat keramaian, razia ini dipimpin Sekretaris Satpol PP Rakhmat Harahap.
Dari razia tersebut polisi menemukan siswa yang sedang beraktivitas di Medan Plaza Fair.
Beberpa siswa ditemukan sedang berkeliaran berbelanja dan dan makan es krim.
"Harusnya libur ini bukan malah berkeliaran belanja, adik-adik belajar di rumah," kata Rakhmat Harahap.
"Razia ini dilakukan dalam memastikan anak-anak tidak keluyuran di luar rumah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19," sambungnya.
Dalam razia tersebut, terdapat beberapa pelajar yang terjaring.
Meski begitu, polisi belum memberikan sanksi kepada para pelajar yang berkeliaran di pusat perbelanjaan tersebut.
Mengetahui insiden itu, Rakhmat mengimbau kepada orang tua agar tetap mengontrol anak-anak tetap belajar di rumah meski diliburkan pemerintah.
Pasalnya libur yang diberikan pemerintah tersebut bertujuan untuk mengurangi interaksi masyarakat agar penyebaran virus corona tidak meningkat, bukan untuk liburan dan mengunjungi keramaian.
(*)