Mereka juga mengungkapkan gambar pertama mengenai bagaimana virus corona berikatan dengan sel-sel pernapasan manusia untuk menghasilkan lebih banyak virus.
Gambaran tersebut juga telah diperbesar sampai ke perbesaran atom pada titik-titik yang mengikat.
Dengan adanya pemberitaan ini, masyarakat setidaknya paham bagaimana virus memasuki sel dan hal ini dapat membantu peneliti dalam menemukan obat-obatan dan vaksin untuk melawan virus.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Kamu Lihat Bisa Mengungkap Ketakutan Terbesarmu Soal Cinta
3. Ilmuwan Kanada telah membuat terobosan besar dalam upaya mengembangkan vaksin
Berdasarkan pemberitaan New York Post, sebuah tim ilmuwan Kanada akhirnya mengisolasi dan menumbuhkan salinan virus corona, yang saat ini dapat membantu mereka mempelajari patogen untuk mengembangkan pengujian, perawatan, vaksin yang lebih baik, dan mendapatkan pemahaman yang rigid tentang kajian biologinya.
4. Polusi udara telah merosot di sejumlah kota akibat karantina
Analis dari Washington Post mencatat ada penurunan drastis gas rumah kaca utamanya di Eropa karena orang-orang melakukan karantina dan mengakibatkan mobil (kendaraan pribadi) tetap terparkir di rumah.
Baca Juga: 6 Makanan yang Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Bantu Cegah Virus Corona
Sementara itu, pakar ekonomi perubahan iklim di Universitas Teknologi Georgia yang telah memperlajari kebijakan iklim Italia, Emanuele Massetti mengungkapkan, dalam beberapa hari ke depan orang-orang di Italia utara akan menikmati udara terbersih yang pernah ada.
Kondisi ini juga terjadi di China setelah terjadinya kebijakan lockdown besar-besaran saat melonjakny akasus virus corona. Sebuah analisis yang dilakukan oleh situs iklim Carbon Brief menyebutkan bahwa terdapat penurunan penggunaan energi dan emisi di China sebanyak 25 persen.
5. Peneliti Johns Hopkins klaim antibodi dari pasien yang sembuh dapat membantu melindungi orang yang rentan