Kan Kan News menyebut Ao terlibat dalam kasus 'kejahatan bermotif ekonomi'.
Sementara itu, di balik kecanggihan kamera pengintai milik pemerintah Tiongkok, penangkapan Ao mengungkap sisi kelam alat kontrol sosial rezim Xi Jinping.
Kamera pengintai yang disebut 'Xue Liang' atau 'Si Mata Tajam' tersebut merupakan salah satu cara pemerintah Tiongkok melakukan sensor ketat pada rakyatnya.
Maya Wang, seorang peneliti organisasi yang berfokus pada hak asasi manusia di Tiongkok menilai keberadaan kamera pengintai merupakan ancaman serius bagi masyarakat.
Meski memiliki sisi positif, yakni dapat melacak pelaku kriminal dengan cepat, ia khawatir, keberadaan kamera pengintai tersebut membuat pemerintah dapat melakukan penangkapan secara semena-mena bagi siapa saja yang dianggap berseberangan dengan agenda politik rezim Xi Jinping.
Kekhawatiran Maya terbukti melihat betapa mudahnya pemerintah Tiongkok memenjarakan ratusan pegiat HAM yang dituduh subversif dan tak sejalan dengan agenda pemerintah, termasuk para pengacara yang mengusut pelanggaran HAM yang dilakukan rezim diktator Tiongkok dalam program 'Pemberangusan 709'. (*)