Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Belum lama ini, serial Netflix Kingdom baru saja menayangkan musim keduanya.
Namun rupanya, serial ini menarik perhatian penonton karena dianggap memiliki kesamaan dengan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda ratusan negara di dunia.
Seperti yang diketahui, Covid-19 mengalami persebaran yang cukup besar di berbagai negara, termasuk Korea Selatan.
Tercatat lebih dari 4000 orang terinfeksi virus yang menyerang sistem pernapasan ini.
Beruntung pemerintah langsung mengambil tindakan tegas demi menekan angka persebaran Covid-19 semakin meluas.
Termasuk melakukan tes massal dan menghimbau masyarakat untuk kooperatif dengan semua anjuran pemerintah.
Menyaksikan serial Kingdom rupanya mengingatkan penonton akan perjuangan pemerintah dalam mengatasi wabah.
Mengetahui hal itu, Kim Eun Hee, penulis naskah drama akhirnya angkat bicara.
"Selama pandemi ini, tidak ada orang yang mengganggapnya enteng," ujarnya dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Grid.ID dari laman Soompi pada Minggu (22/3/2020).
"Saya harap ini akan cepat tenang," imbuhnya.
"Meskipun Kingdom terbuka untuk interpretasi, saya berharap pada musim semi nanti mimpi buruk ini berakhir dan kita semua dapat kembali ke tempat semula," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kim Eun Hee menjelaskan sedikit tentang drama garapannya , Kingdom.
Termasuk darimana ia mendapat ide mengangkat wabah ke dalam sebuah drama.
"Kingdom adalah proyek yang telah dikerjakan sejak tahun 2011.
"Saya mendasarkan asal wabah yang menyebar dari Sangju di Provinsi Gyeongsang Utara di luar pegunungan Baekdudaegan.
Baca Juga: Awas Spoiler! Pencarian si Pembunuh Berantai dalam Episode Baru Tell Me What You Saw Makin Rumit
"Ketika Anda melihat peta Korea, wabah itu secara alami menciptakan perpecahan," jelasnya.
Kingdom merupakan drama bertema sageuk zombi yang terjadi di dinasti Joseon.
Mengisahkan tentang perjuangan putra mahkota Lee Chang (Joo Ji Hoon) dalam mengatasi wabah mayat hidup yang menyerang negara akibat keluarganya yang haus akan takhta.
(*)