"Di sana aku didiagnosis Demam Berdarah dan langsung opname," jelasnya.
Selang beberapa hari kondisi Andrea pun dikabarkan membaik.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan ulang dan scan ia justru menemukan flek di bagian paru-parunya.
"Tapi karena khawatir aku diminta untuk cek thorax. Hasilnya bagus. Cek influenza, hasilnya negatif. Dan waktu scan paru, ada flek di kanan dan kiri," jelasnya.
Dari situ lah akhirnya Andrean kembali melakukan cek dan benar saja, ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
"Karena ada flek maka besoknya tanggal 16 Maret aku cek swab untuk tes apakah aku terinfeksi virus Covid-19 apa tidak,"
"Baru tanggal 18 Maret aku dikasih kabar kalo aku positif Covid-19," tambahnya.
Akhirnya malam itu juga Andrean kembali dirujuk ke rumah sakit pemerintah untuk melakukan isolasi.
Dalam ruagg isolasi tersebut Andrea menyampaikan bahwa ia diisolasi bersama 5 pasien lain.
"Aku sekarang ada di sebuah ruangan bersama 5 pasien positif lainnya dengan kondisi berbeda," ujarnya.
Meskipun demikian Andrea mengaku dalam kondisi baik dan tidak mengeluhkan apapun.
Namun sayang hal itu tidak dirasakan juga oleh teman-temannya yang lain.
"Aku sehat dan tidak ada keluhan apa pun. Tapi di ruangan ini beberapa temen tidak dengan kondisi sebaik aku," jelasnya.
Kendati demikian Andrea justru merasa prihatin dengan kondisi pekerja medis yang tengah menangani pasien yang membludak.
(*)