Para pesertanya adalah 2.152 pengguna ganja dan 6.575 orang yang melakukan pengguanaan minimal.
Hasilnya, ditemukan efek "kecil tapi secara statistik signifikan" yang terkait pada pengguna berat atau sering. Meski cukup signifikan secara statistik, tapi efek ini menyusut ketika para pengguna berhenti merokok sebelum melakukan tes.
Tak hanya itu, dalam periode 72 jam, efek ini berhenti seiring penghentian penggunaan hingga tidak ada dampak yang terlihat pada perilaku mereka.
Para peneliti juga tidak menemukan bukti bahwa penggunaan ganja sebelumnya memiliki efek jangka panjang yang lebih serius pada remaja.
"Hasil (kami) menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya tentang dampak besar dan berkelanjutan ganja pada remaja mungkin telah dilebih-lebihkan, terkait defisit kognitif pada penggunaan ganja," tulis para peneliti.
"Defisit (kognitif) yang dilaporkan bisa mencerminkan efek residu dari penggunaan akut atau sering," imbuhnya. (*Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika)
Nagita Slavina Katakan Ayu Ting Ting Nomor Satu di Kehidupan Suaminya, Raffi Ahmad: Doain Aja...
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Penelitian Baru: Bahaya Ganja Pada Otak Remaja Dilebih-lebihkan