Grid.ID - Ajang Masterchef Indonesia season 6 telah berakhir dengan kontestan Eric Herjanto sebagai pemenangnya.
Eric Herjanto menjadi pemenang ajang Masterchef Indonesia season 6 usai memperoleh skor 2596, unggul 109 poin dari Firhan, rivalnya.
Sebagai juara pertama ajang Masterchef Indonesia season ini, Eric berhak mendapatkan hadiah berupa uang Rp 50 juta dan 1 unit mobil.
Usai merampungkan ajang memasak, Eric tampak kembali ke tempat asalnya dan melanjutkan bisnisnya.
Tak disangka-sangka, meskipun telah menyabet hadiah Rp 50 juta dan 1 unit mobil, Eric ternyata memiliki usaha warung bakmi sederhana.
Usaha warung bakmi tampaknya telah ditekuni Eric jauh sebelum ia mengikuti kompitisi memasak tersebut.
Lantas seperti apa hidangan yang disajikan di tempat makan sederhana milik sang juara?
Direview oleh food vlogger, restoran bakmi milik Eric ternyata merupakan chinesse food yang menyediakan menu halal dan non halal.
Eric menjajakan menu bakmi di sebuah warung sederhana yang berukuran tak bergitu luas.
Warung bakmi milik Eric terletak di kawasan Ruko Green Garden Bllok A14 No.9 Jl. Panjang Raya, Green Garden, Jakarta Barat.
Meskipun warung bakmi milik Eric tak begitu luas, tetapi tampak ramai dikunjungi para pembeli.
Hal ini lantaran cita rasa bakmi dan nasi yang dijual di warung tersebut terbilang lezat.
Bahkan, YouTuber Ken & Grat dibuat kaget dengan cita rasa olahan masakan pemenang Masterchef Indonesia season 6 tersebut.
Dilansir Grid.ID dari laman YouTube Ken&Grat, berikut ini review menu makanan yang dijual di Eric Herjanto.
"Koh Eric, pemenang Masterchef season 6 ternyata sudah jualan di sini 2 tahun guys," ungkap Ken.
"Hampir 2 tahun," ralat Eric.
Baca Juga: Hamil Anak Ketiga, Berderai Air Mata Mama Lita Masterchef Indonesia Season 5 Ungkap Rasa Syukurnya
Usai menyapa si pemilik warung, Ken dan Grat langsung memesan beberapa menu masakan yang dijual di sana.
Grat pun dibuat kagum saat memasuki restoran bakmi tersebut.
"Jadi begitu masuk ke restorannya kita disajikan sama pemandangan ayam kampung yang menarik banget di sini terus bisa langsung lihat cara masaknya, lihat ayamnya guys. Pasti gurih banget kuahnya," ujar Grat terpana.
Saat menu makanan yang dipesan tiba di meja, Ken dan Grat kembali dibuat kaget.
"Yeay makanan kita dah datang setelah aku ngiler lihat cara masaknya tadi," ujar Grat.
Sementara Ken justru fokus ke aroma masakan yang lezat.
"Wangi sih, ini mienya tu nggak terlalu ribet, simpel, warnanya juga simpel tapi wangi dan harum," ujar Ken.
Ken pun mencoba kuah rebusan tulang ayam kampung.
"Harum banget, berasa banget rasa ayam kampungnya. Ini nggak terlalu banyak garam, lada, jadi fokusnya pure di kaldu ayam, pure banget, sedikit keruh dari lemak ayam. Enak sih, kaldunya lulus, good," ungkap Ken.
Begitu pun saat menjajal bakmi ayam yang dipesannya, Ken dan Grat memiliki tanggapan yang berbeda.
"Mienya nggak terlalu lembek, masih legit, kenyal," ujar Ken.
"Tanpa sambal udah enak kataku, tapi agak oil-ly mienya," imbuh Grat.
Namun, menu nasi hainam dan pangsit yang dipesannya terasa tak lebih lezat dari bakmi ayam yang pertama dipesan.
"Kalau aku prefer bakminya ya daripada nasinya," ujar Grat.
"Bener kata Grat, aku juga lebih pilih bakminya," pungkas Ken.
(*)