Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dinyatakan positif terinfeksi corona, pasien balita berusia 3 tahun 8 bulan di Daerah Istimewa Yogyakarta kini dinyatakan sembuh.
Sebelumuya balita tersebut sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Melansir Informasi dari Kompas pada Minggu (22/3/2020), kini sang bocah dikabarkan telah diizinkan pulang.
"Kabar gembira hari ini. Kasus 1 telah dinyatakan negatif dua kali," terang Juru Bicara Pemprov DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih.
Balita berjenis kelamin laki-laki ini dijelaskan Berty telah menunjukkan hasil yang negatif.
Bersama kedua orang tuanya, sang bocah sudah dinyatakan sehat seperti sediakala dan boleh pulang.
"Kondisi sehat dan telah diperbolehkan pulang oleh RSS (RSUP Dr Sardjito)," jelasnya.
Menurut keterangan Beety, pasien sudah diizinkan pulang sejak Kamis (19/3/2020).
Meskipun Berty juga menjelaskan belum melepaskan sang bocah begitu saja.
Sang bocah hingga kini disebutkan masih dalam pantauan.
"Pasien kasus 1 pulang kemarin sore. Masih dalam pemantauan oleh RSS (RSUP Dr Sardjito)," kata Berty.
Pihaknya juga mengedukasi keluarga agar tepat mengawasi dan menjaga kestabilan imunitas sang bocah.
"Diberikan edukasi untuk meningkatkan imunitas dengan hidup sehat. Tetap mengikuti imbauan pemerintah membatasi diri berkumpul dan keluar rumah," jelasnya.
Sementara itu melansir dari Tribunnews Wiki, bocah tersebut mulanya dibawa ke RSUP Dr Sardjito pada tanggal 9 Maret 2020.
"Dicek darah, diambil foto rontgennya juga, dikasih infus juga. Di sana dibilang anak ini suspek Covid-19, mengarah ke situ. Kalau si anak tidak ada riwayat ke Depok atau luar negeri, bisa jadi tidak." ujar sang ibu.
"Tapi karena ada riwayat, dicurigai itu. Lalu karena di sini (rumah sakit) belum mampu menampung, akan dipindah ke Sardjito. Itu siang-siang pukul 12:00 WIB," beber sang ibu.
Baca Juga: Demi Dapat Libur, Pria Ini Nekat Palsukan Surat Dokter dan Mengaku Positif Corona
Sang ibu mengatakan, bahwa pada hari pertama berada di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito pada tanggal 9 Maret 2020.
Selama masa isolasi sang bocah dikabarkan lebih banyak tidur dan terlihat lemas.
"Hari pertama banyak tidurnya. Mungkin kecapekan batuk terus. Batuk terus tidur. Sampai diuap nggak ngefek, dikasih obat ngefek," ujar sang ibunda.
"Hari pertama dan kedua karena lemes nggak ngapa-ngapain. Terus hari ketiga, anaknya dibawain mainan ya dia mainan walau tangan diinfus tapi dia masih mau mainan," tandasnya.
Meskipun sudah diperbolehkan pulang, sang ibu diminta untuk menjaga buah hatinya tetap di rumah kurang lebih selama 14 hari.
(*)