Find Us On Social Media :

Guru besar Epidemiologi FKM UI Meninggal Dunia Setelah Ditetapkan Sebagai PDP Covid-19, Triawan Munaf Posting Himbauan yang Disampaikan Anak Almarhum: Jangan Bandel!

By Nesiana Yuko Argina, Senin, 23 Maret 2020 | 17:19 WIB

Guru besar Epidemiologi FKM UI Meninggal Dunia Setelah Ditetapkan Sebagai PDP Covid-19, Triawan Munaf Posting Himbauan yang Disampaikan Anak Almarhum: Jangan Bandel!

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Indonesia menjadi satu dari sekian banyak negara di dunia yang tengah berjuang memerangi persebaran virus corona alias Covid-19.

Dengan jumlah pasien positif yang dinyatakan meninggal dunia capai 49 jiwa, Indonesia masuk dalam negara yang memiliki angka kematian tertinggi di Asia.

"Ada satu tambah lagi kasus yang meninggal, dari data yang kami rilis kemarin 48, sehingga total kasus meninggal adalah 49," kata Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, dikutip dari Kompas.com pada Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Triawan Munaf Unggah Foto Bayi dan Beri Ucapan Selamat untuk BTP dan Puput Nastiti Devi, Sudah Melahirkan?

Sementara hingga berita ini ditulis, jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 mencapai 579 orang.

Hal itu tentu belum temasuk jumlah orang yang yang dinyatakan berstatus ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Nah belum lama ini, satu orang berstatus PDP yang diketahui sebagai Guru besar Epidemiologi FKM UI dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Tantang Sophia si Robot Cerdas Bikin Lawakan, Triawan Munaf Sukses Dibuat Ngakak!

Kabar tersebut disampaikan oleh Triawan Munaf melalui sebuah postingan di Instagram pribadinya baru-baru ini, triawanmunaf.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna, MHSc (Guru besar Epidemiologi FKM UI)," tulis Triawan seperti dikutip Grid.ID pada Senin (23/3/2020).

"Meninggal di RS Persahabatan pagi ini jam 08.30 WIB. Telah dikonfirmasi dengan RS Persahabatan, beliau adalah PDP Covid-19," sambungnya.

Baca Juga: Beri Ucapan Selamat di Pertambahan Usia Susi Pudjiastuti, Triawan Munaf: Tetap Energetik dan Semangat!

Mantan pimpinan BEKRAF ini menuliskan riwayat perkuliahan jarak jauh terakhir yang sempat dilakukan almarhum dengan mahasiswa beserta kondisinya.

"Terakhir alm. Prof. Bambang memberikan kuliah jarak jauh dengan mahasiswa pada hari Sabtu, (21/3/2020). Selama perkuliahan, almarhum tidak berhenti batuknya," jelasnya.

Dalam postingan yang sama, Triawan mengunggah sebuah foto dengan tulisan yang berisi himbauan dari anak almarhum dr. Bambang Sutrisna.

Baca Juga: Ingat Zaman Pacaran, Hesti Purwadinata Ngaku Pernah Diberi Kado Ulang Tahun Tak Biasa Oleh sang Suami, Edo Borne: Padahal Dia Maunya yang Lain..

Termasuk kronologi sebelum sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.

"Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi air mata buat keluarga kami.

"Ya memang, ayah saya bisa dibilang bandel. Disuruh jangan praktik bilangnya kasihan orang dari jauh.

Baca Juga: Umumkan Dirinya Positif Terinfeksi Covid-19, Andrea Dian Bawa Pesan untuk Pemerintah: Kami Semua, Baik Pasien Atau Tenaga Kesehatan di Sini Butuh Pertolongan..

"Ternyata pasien yang dibilang kasihan itu adalah suspect Covid-19 dengan rontgen paru-paru udah putih semua. Pasien tersebut pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu.

"Lalu apa efeknya? Ayah saya demam, sesak. Dibawa ke RS sesak gak membaik, saturasi terus turun, RJP, intubasi, dan meninggal,"

"Saya tulis ini cuma mau minta tolong, plis untuk yang punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja. Dan yang udah di RS, jangan bandel sampai pulang paksa," isi dari tulisan tersebut.

Baca Juga: Intip Gemasnya Salma Jihane Putri Dewanto Bantu Atiqah Hasiholan Masak Bolu Kukus Demi Habiskan Waktu Selama Isolasi Diri di Rumah

Pada slide foto kedua, anak dari dr. Bambang Sutrisna menjelaskan jika sang ayah menghadapi kematiannya sendirian tanpa bisa meminta tolong pada siapapun karena di dalam ruang isolasi yang tertutup.

Meski sempat menghubungi keluarga untuk minta tolong, nyatanya nyawa dr. Bambang Sutrisna tetap tak terselamatkan.

"Meninggal sendirian, sesak sendirian. Mau minta tolong? Gak ada perawat berjaga, ruangan isolasi tertutup, keluarga gak bisa lihat," terangnya.

Baca Juga: Beberkan Kegiatannya Selama Jalani Isolasi Mandiri, Ayu Dewi Ajak Netizen Kooperatif: Yuk Bantu Tenaga Medis dan Semua Layanan Kesehatan dengan di Rumah Aja!

"Tahu apa yang papa lakukan pas sesak tadi malam? Telepon anak dan menantunya, minta tolong. Saya sampai menelepon RS untuk kasih tahu, karena keluarga gak bisa masuk," jelasnya.

"Jadi selama kalian punya hidup yang kalian hargai, punya keluarga yang kalian kasihi dan masih hidup, plis jangan menambah penyebaran virus," tutupnya.

(*)