Find Us On Social Media :

Mengenang Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol di Korea Selatan, 304 Orang Tewas dan Hilang

By Septiyanti Dwi Cahyani, Jumat, 20 April 2018 | 14:51 WIB

Ilustrasi Kapal Sewol

Setiap pekannya, Sewol melakukan tiga perjalanan pulang pergi dari Incheon menuju Jeju yang berjarak sekitar 425 kilometer dengan durasi 13,5 jam.

Pada 15 April 2014, Sewol dijadwalkan meninggalkan pelabuhan Incheon pada pukul 18.30 waktu setempat.

Namun, keberangkatan kapal itu harus ditunda karena adanya kabut tebal yang membuat jarak pandang menjadi kurang dari 1 kilometer.

(BACA:Sosok Barbara Bush dalam Kenangan Jenna B Hager Melalui Sebuah Surat, Isinya Mengharukan)

Sekitar pukul 20.35, peringatan tentang minimnya jarak pandang dicabut dan kapal Sewol diberangkat pukul 21.00 waktu setempat setelah semua kondisi terkait keamanan pelayaran diperiksa.

Saat tragedi itu terjadi, Kapal Sewol dinakhodai oleh Lee Joon Seok (69) yang merupakan nakhoda pengganti.

Lee telah memiliki pengalaman di bidang pelayaran selama 40 tahun dan sudah sering berlayar dengan rute Incheon-Jeju.

Saat itu, kapal Sewol melintasi Selat Maenggol yang memang dikenal dengan arus airnya yang deras.

Awalnya semua baik-baik saja.

Keadaan menjadi genting ketika kapal Sewol melintasi Selat Manggeol yang dikenal karena arusnya yang kuat.

Anehnya, yang bertugas menjaga anjungan itu justru seorang perwira ketiga yang tidak memiliki pengalaman.

(BACA:6 Fakta Unik tentang FBI yang Sulit Dipercaya, Penasaran?)