"Yang penting, mendidik anak itu harus jujur di segala bidang. Jangan miliki punya orang lain yang bukan hakmu. Dari kecil, anak-anak saya didik: yang bukan hakmu jangan kamu ambil. Jangan senang dengan punya orang lain," tegasnya.
Sama halnya dengan ketika Jokowi untuk pertama kalinya memutuskan terjun ke dunia politik sebagai walikota, Sujiatmi mengaku sempat tak setuju.
Pasalnya, bisnis kayu yang dirintis keluarga saat itu sedang berkembang pesat.
Kendati demikian pada akhirnya akhirnya Sujiatmi tetap turun memberikan restu.
"Saya awalnya tidak setuju. Saya bilang, perusahaan sudah jalan bagus, berkembang, kok malah mau jadi walikota. Perusahaan kan harus ditekuni sugguh-sungguh kok ditinggal, bagaimana perusahaan nanti," kenangnya.
Baca Juga: Hobi Olahraga, Almarhumah Ibunda Jokowi Renang Hampir Setiap Hari
"Tapi dia cuma bilang, 'Gampang bu. Nanti diteruskan adik-adik," imbuhnya.
"Saya pun tidak pernah tahu kalau (akan) ada anak yang menjadi presiden. Manusia itu rahasia Allah. Nanti sore mau jadi apa, ya saya tidak tahu. Besok-besok anak-anak saya jadi apa, saya juga tidak tahu," lanjutnya.
"Saya benar-benar tidak mengira, ada anak yang menjadi pejabat tinggi. Kami bukan orang kaya, pejabat tinggi, kok diberi amanah Allah. Yang penting jalankan betul-betul amanah," tandasnya.
Baca Juga: Hidup Sederhana, Ibunda Jokowi Tak Minat Punya Mobil Mewah: Yang Penting Tidak Mogok