Di akhir wawancara, Sujiatmi tak cuma beri pesan untuk putra semata wayangnya, beliau juga menyampaikan nasihat untuk cucu, cicit, dan semua generasi muda di Tanah Air.
"Hidup itu yang utama jujur, tidak serakah, tidak iri dengki. Di mana saja hatinya nyaman, tidak ada pikiran.
"Kenyamanan memengaruhi pikiran yang baik. Kalau orang senang dengan punya orang lain, hatinya akan gelisah. Mensyukuri saja yang diberikan Allah, nanti akan ditambah Gusti Allah," pungkasnya.
Sujiatmi Notomihardjo diketahui menghembuskan napas terakhir di usia 77 tahun setelah empat tahun berjuang melawan sakit kanker yang dideritanya.
Kabar ini pun pertama kali disampaikan oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun. Eyang Notomihardjo, Iibunda Bapak Presiden wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khatimah," Ujar Budi seperti dikutip dari Kompas.com.
Selamat jalan Ibu Sujiatmi Notomihardjo, kebaikanmu akan selalu dikenang.
(*)