Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Kabar duka datang dari keluarga Presiden RI, Joko Widodo.
Ibunda tercinta, Sujiatmi Notomihardjo tutup usia pada (25/03/2020) di RS DKT Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.
Sebelum wafat, almarhumah sempat berbagi cerita tentang bagaimana cara dalam mendidik semua anak-anaknya.
Kisahnya tersebut dimuat dalam laman Sahabat Keluarga di website Kemdikbud.go.id yang dipublikasikan pada 27 Desember 2016.
Sujiatmi selalu menekankan bahwa dirinya memberi kebebasan pada semua anak-anaknya dalam memilih pekerjaan.
"Tidak ada yang istimewa. Dari kecil anak-anak saya didik, besok kalau besar jujur harus dipegang, dengan orang tua harus menghormati," ujarnya, seperti dikutip Grid.ID pada Kamis (26/3/2020).
"Ketika mereka memilih bekerja, apa saja boleh, terserah pilihan mereka. Tapi yang harus dipegang adalah jujur, kerja keras dan ikhlas," imbuhnya.
"Yang penting, mendidik anak itu harus jujur di segala bidang. Jangan miliki punya orang lain yang bukan hakmu. Dari kecil, anak-anak saya didik: yang bukan hakmu jangan kamu ambil. Jangan senang dengan punya orang lain," tegasnya.
Sama halnya dengan ketika Jokowi untuk pertama kalinya memutuskan terjun ke dunia politik sebagai walikota, Sujiatmi mengaku sempat tak setuju.
Pasalnya, bisnis kayu yang dirintis keluarga saat itu sedang berkembang pesat.
Kendati demikian pada akhirnya akhirnya Sujiatmi tetap turun memberikan restu.
"Saya awalnya tidak setuju. Saya bilang, perusahaan sudah jalan bagus, berkembang, kok malah mau jadi walikota. Perusahaan kan harus ditekuni sugguh-sungguh kok ditinggal, bagaimana perusahaan nanti," kenangnya.
Baca Juga: Hobi Olahraga, Almarhumah Ibunda Jokowi Renang Hampir Setiap Hari
"Tapi dia cuma bilang, 'Gampang bu. Nanti diteruskan adik-adik," imbuhnya.
"Saya pun tidak pernah tahu kalau (akan) ada anak yang menjadi presiden. Manusia itu rahasia Allah. Nanti sore mau jadi apa, ya saya tidak tahu. Besok-besok anak-anak saya jadi apa, saya juga tidak tahu," lanjutnya.
"Saya benar-benar tidak mengira, ada anak yang menjadi pejabat tinggi. Kami bukan orang kaya, pejabat tinggi, kok diberi amanah Allah. Yang penting jalankan betul-betul amanah," tandasnya.
Baca Juga: Hidup Sederhana, Ibunda Jokowi Tak Minat Punya Mobil Mewah: Yang Penting Tidak Mogok
Di akhir wawancara, Sujiatmi tak cuma beri pesan untuk putra semata wayangnya, beliau juga menyampaikan nasihat untuk cucu, cicit, dan semua generasi muda di Tanah Air.
"Hidup itu yang utama jujur, tidak serakah, tidak iri dengki. Di mana saja hatinya nyaman, tidak ada pikiran.
"Kenyamanan memengaruhi pikiran yang baik. Kalau orang senang dengan punya orang lain, hatinya akan gelisah. Mensyukuri saja yang diberikan Allah, nanti akan ditambah Gusti Allah," pungkasnya.
Sujiatmi Notomihardjo diketahui menghembuskan napas terakhir di usia 77 tahun setelah empat tahun berjuang melawan sakit kanker yang dideritanya.
Kabar ini pun pertama kali disampaikan oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun. Eyang Notomihardjo, Iibunda Bapak Presiden wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khatimah," Ujar Budi seperti dikutip dari Kompas.com.
Selamat jalan Ibu Sujiatmi Notomihardjo, kebaikanmu akan selalu dikenang.
(*)