Baim pun shock mendengar Asmara menyampaikan masa hukuman yang beragam dari 3 bulan sampai 2 tahun hanya untuk ke luar rumah.
Solusi terbaru dari pemerintah Italia adalah meniru kebijakan pemerintah Korea Selatan yang cepat mengantisipasi penyebaran dengan melalukan pengecekan kesehatan secara drive thru dari rumah ke rumah.
Walaupun ingin sekali pulang, Asmara pasrah mengikuti anjuran KBRI di sana untuk mengikuti peraturan di Italia.
“Toh keadaannya di Indonesia juga semakin parah, jadi mereka nggak menganjurkan kita buat pulang ke Indonesia,” ujar Asmara.
Italia sendiri yang memiliki sistem kesehatan yang berstandar dunia, baginya sekarang sudah sangat babak belur karena virus corona.
Menurut Asmara, total sehari ada 4000 kasus baru dan pandemik ini sudah merenggut 400 lebih nyawa di Italia.
Saking berbahayanya virus ini, selain banyak dokter dan tenaga medis lain yang sudah terinfeksi virus, rumah sakit di Italia pun kewalahan.
Karena gejala penyebarannya yang sangat sulit ditebak, alasan Asmara untuk tetap tinggal pun dinilai sangat tepat.
“Pertama aku nggak tahu nih aku positif atau negatif, aku nggak mau membahayakan orang tua aku, dan keluarga aku, dan temen-temen aku dan semua orang yang aku lewatin sampe aku nyampe rumah,” tutup asmara.
(*)