Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bekerja dari rumah memiliki banyak keuntungan, selain bisa menghemat biaya bagi karyawan dan pemberi kerja karena yang tidak perlu membakar uang bepergian, hal ini juga dapat menghemat manajemen fasilitas
Work from home (WHF) juga mengurangi polusi dan lalu lintas secara drastis
Sayangnya, bekerja dari rumah tidak semudah yang dipikirkan banyak orang, terutama selama masa-masa penuh tekanan saat ini ketika sebagian besar negara terisolasi untuk menghindari penyebaran covid-19.
Baca Juga: Dibatasi Tembok, Ibunda Jokowi Dimakamkan di dalam Joglo Seluas 10 Meter
Menurut para ahli, sebuah gangguan, baik itu dari anak-anak atau orang lain adalah rintangan terbesar yang dihadapi sebagian besar karyawan saat bekerja dari rumah.
Mengatasi rintangan ini terbukti lebih sulit ketika kamu dikelilingi oleh godaan yang sering seperti menonton televisi atau mendengarkan musik karena tidak akan ada orang yang mengawasi apa yang dilakukan
Jika kamu memiliki kontrol diri yang sangat lemah, bekerja dari rumah dapat menjadi tugas yang terbilang berat.
Jadi, mari kita simak beberapa tips untuk tetap bisa fokus dan menghindari gangguan saat bekerja dari rumah
- Buat workstation khusus
Hal pertama dan terpenting yang harus kamu perhatikan sebelum bekerja dari rumah adalah menciptakan tempat kerja khusus di rumah
Pastikan bahwa hanya kegiatan terkait pekerjaan yang terjadi di ruang itu, yang berarti tidak boleh ada televisi atau musik keras diputar di sana
Selain itu, anggota keluarga perlu memperlakukan ruang itu sebagai kantormu, yang berarti ketika kamu berada di tempat kerja, mereka harus mempertimbangkan bahwa kamu seperti tidak berada di rumah.
Mereka kemudian tidak dapat meminta bantuan untuk menjalankan tugas keluarga atau mangajak partisipasi sementara waktu untuk pekerjaan rumah tangga.
- Berpakaian layaknya untuk ke kantor
Menurut para ahli, apa yang kita kenakan berdampak pada bagaimana kita berperilaku
Ketika kita mengenakan pakaian kerja atau pakaian formal, itu mengirimkan sinyal ke otak bahwa saatnya untuk menjadi serius
Berbusana untuk bekerja dapat menjadi faktor pendorong saat bekerja dari rumah, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas kita.
- Ikuti 'aturan 52 dan 17
Menurut sebuah penelitian, banyak orang yang sangat produktif mengikuti aturan 52 dan 17.
Karyawan mengambil istirahat 17 menit setelah bekerja untuk setiap 52 menit.
Ilmu di balik aturan ini sangat sederhana, sering mengambil istirahat di antara pekerjaan membantu seseorang tetap termotivasi dan meningkatkan produktivitas.
Kamu bahkan dapat menggunakan alarm untuk aturan 52 dan 17.
Selama istirahat singkat ini, kamu dapat mengisi botol air, mengambil sesuatu untuk dimakan, atau meregangkan anggota tubuh.
- Tetapkan jam kerja dan jadwal yang ketat
Dengan jam kantor yang jelas atau tenggat waktu 9 hingga 5 ketika di kantor, berbeda ketika WFH dan kamu dapat dengan mudah tergoda untuk kehilangan motivasi dan menunda pekerjaan
Oleh karena itu tidak jarang merasa terpikat oleh pikiran, "Saya akan melakukannya nanti."
Oleh karena itu sangat penting untuk menetapkan jam kerja yang ketat, seperti halnya kantor dan memiliki jadwal.
- Tetap berhubungan dengan rekan kerja secara teratur
Salah satu keuntungan terbesar bekerja di kantor adalah kolega yang membuat kita tetap termotivasi
Dengan pembaruan terus-menerus tentang pekerjaan, diskusi, dan rapat, maka peluang tumbuh lebih tinggi saat di kantor.
Untuk menjaga tingkat motivasi, berbicaralah atau ngobrol dengan rekan kerja secara teratur dan terus perbarui pekerjaan.
Mengetahui bahwa orang lain juga mengikuti pekerjaan mereka selama masa-masa WFH ini akan membantumu memperbaiki dan meningkatkan produktivitas.
- Hindari merasa terisolasi
Meski kenyataannya ini adalah bentuk isolasi diri, beberapa orang sulit berjuang untuk terbiasa dengan perubahan itu.
Menurut Nicholas Bloom, seorang profesor ekonomi di Stanford University di California mengatakan bahwa ada dua jenis pekerjaan dari rumah yakni pekerjaan jangka pendek atau sesekali dari rumah, dan pekerjaan tetap atau penuh waktu dari rumah.
Hanya 5 persen dari tenaga kerja AS, misalnya, melaporkan bahwa mereka adalah pekerja jarak jauh penuh waktu.
Adanya virus corona, tidak jelas berapa lama orang akan di rumah, yang menimbulkan masalah tambahan.
(*)