Grid.ID - Hobi mengoleksi barang-barang antik memang sudah biasa.
Seperti mengoleksi prangko-prangko lawas, kamera jadul atau motor vespa yang usianya sudah puluhan tahun.
Sepertinya hal itu tidak berlaku pada pria asal Malaysia ini.
Tak seperti kolektor barang-barang antik lainnya, pria bernama Adrian Ung ini lebih memilih mengoleksi barang-barang antik yang berbau politik.
Hari-hari menjelang pemilihan umum, bendera, spanduk dan barang-barang lain yang mengandung unsur politik akan membanjiri pasar.
Tapi, ketika pemilihan selesai, minat masyarakat terhadap barang-barang itu juga akan mereda.
Padahal, beberapa barang yang mengandung logo suatu partai politik akan menjadi kenang-kenangan tersendiri.
(BACA:6 Fakta Unik tentang FBI yang Sulit Dipercaya, Penasaran?)
Dilansir dari laman Star2 pada Rabu (18/04/2018), Adrian Ung yang merupakan Manajer Umum Kelana Jaya, Selangor mungkin bukanlah anggota partai politik.
Ung mulai mengumpulkan memorabilia politik sejak tahun 1998.
Ketika pertama kali memulai hobi ini, ia mengumpulkan barang-barang dari Barisan Nasional.
"Saya terinspirasi oleh seorang kolektor yang seluruh rumahnya dengan pekerjaan Jepang dan memorabilia Malaya/ merdeka", kata Ung yang bekerja di perusahaan importir dan distributor produk segar di Ampang, Selangor.
Ung mengumpulkan barang-barang antik politik yang dikeluarkan sejak tahun 1950-an.
Dia menemukan barang-barang tua yang lebih menarik.
Tak jarang, Ung akan menjelajahi pasar loak di seluruh Malaysia dan Singapura untuk mencari barang-barang ini.
(BACA:Mengenang Tragedi Tenggelamnya Kapal Sewol di Korea Selatan, 304 Orang Tewas dan Hilang)
Bahkan, Ung pernah menemukan memorabilia Tunku Abdul Rahman (Perdana Menteri Malaysia pertama) di pasar loak yang ada di London.
Ung juga mengungkapkan bahwa ia bisa melihat dan merasakan barang-barang yang penting pada awal-awal masa kemerdekaan.
Seperti selebaran kampanye pemilihan Tun Abdul Razak Hussein yang tengah berjabat tangan dengan Ketua Mao (Zedong).
Tun Abdul Razak sendiri merupakan Perdana Malaysia kedua periode 1970-1976.
Sedangkan Mao adalah ketua Partai Komunis sekaligus pendiri Republik Rakyat Tiongkok sejak 1949 sampai kematiannya pada 1976.
Ung tidak pernah menghitung berapa banyak koleksi memorabilia politik yang ia miliki.
Namun, ia mengaku memliki berbagai macam memorabilia politik mulai dari kancing, lencana, piring dan koran.
(BACA:Sosok Barbara Bush dalam Kenangan Jenna B Hager Melalui Sebuah Surat, Isinya Mengharukan)
Selain itu, Ung juga pernah membeli poster kampanye partai Perikatan yang menjadi favoritnya.
Ia mendapatkannya dari penjual barang antik di Amcorp Mall, Peraling Jaya.
Dari prangko ke barang antik
Ketika berusia tujuh tahun,Ung sudah mulai mengumpulkan prangko.
"Saya menyukai banyak benda-benda yang usianya sudah tua. Itu seperti memberi saya kesempatan untuk bernostalgia dengan masa lalu", ungkap Ung kepada tim Star2.
Menurut Ung, barang-barang antik itu merupakan fakta sekaligus bukti bahwa mereka memiliki kenangan cerita tentang masa lalu.
Selain memorabilia politik, Ung juga mengumpulkan uang koin antik yang terbuat dari logam zaman dulu.
(BACA: Inggris Akan Perkenalkan Larangan Keras Penjualan Gading untuk Melindungi Gajah)
Seringkali, Ung pergi mengunjungi Perpustakaan Nasional untuk membaca arsip digital dan koran bekas.
Di sana, ia akan menemukan iklan-iklan yang menampilkan beberapa barang antik yang ia miliki.
Bagi Ung sendiri, ini merupakan cara yang ia lakukan untuk bisa turut merasakan bagaimana rasanya masa-masa perjuangan kemerdekaan.
Selama 20 tahun terakhir, Ung telah menjual atau memberikan begitu banyak koleksi memorabilia politik.
Banyak yang merasa heran ketika mengetahui tentang hobi yang dimiliki warga Malaysia ini.
Tak jarang, sebagian orang akan kaget dan tertawa ketika pertama kali mengakui hobi yang dimiliki oleh Ung.
Mungkin orang-orang itu berpikir jika Ung hanya mengumpulkan barang-barang yang seharusnya menjadi sampah.
(BACA:Inilah 4 Prangko Paling Kontroversial di Sepanjang Sejarah Amerika)
Namun, Ung tidak pernah merasa terganggu dengan semua itu.
Gimana guys, tertarik untuk mencoba?(*)