Melansir laman Tribun Solo, Suripto diketahui sudah bekerja jadi penggali kubur sejak tahun 2013.
"Saya sudah melakoni profesi itu selama tujuh tahun," ucapnya.
"Untuk proses penggalian pusara keluarga Pak Jokowi yang tanggung jawab menggali dari awal itu saya. Mulai dari nenek, bapak, dan adik iparnya Pak Jokowi, terus ini saya diberi amanah lagi," jelasnya.
Kendati demikian, pria paruh baya ini mengaku melakukan pekerjaan tersebut tanpa pamrih sehingga tak pernah mau menerima upah.
"Saya melakukannya tanpa pamrih, sebagai bentuk gotong royong warga sini," sambungnya.
Baca Juga: Dibatasi Tembok, Ibunda Jokowi Dimakamkan di dalam Joglo Seluas 10 Meter
"Kalau ada bayaran, saya pasti protes. Itu tidak boleh ada karena takutnya akan membudaya dan rasa sosialnya menghilang," tegasnya.
Sebelumnya, Suripto mengaku menerima kabar duka bahwa ibunda dari Jokowi meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB.
"Saya dapat kabarnya dari Pak Kadus (Kepala Dusun) saat azan Maghrib,"
Tak lama, Suripto diminta mengkoordinasi dan mengumpulkan tukang gali kubur lainnya.