Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Setelah kabar ibunda Presiden RI Joko Widodo meninggal dunia beredar, ada satu sosok yang tiba-tiba menjadi sorotan.
Sosok tersebut adalah Suripto, penggali kubur yang mendapat amanah dari keluarga Joko Widodo sejak beberapa tahun silam.
Kali ini, Suripto kembali diberi amanah untuk menggali pusara ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo.
Di mana ia telah menjadi salah satu pengali kubur langganan keluarga orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Seperti yang sudah diwartakan Grid.ID sebelumnya, Sujiatmi Notomihardjo meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) di Solo, Jawa Tengah.
Almarhumah menghembuskan napas terakhir di usia 77 tahun akibat sakit yang dideritanya.
Jenazahnya dikebumikan di makam keluarga Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, pada Kamis (26/3/2020) pukul 13.00 WIB.
Melansir laman Tribun Solo, Suripto diketahui sudah bekerja jadi penggali kubur sejak tahun 2013.
"Saya sudah melakoni profesi itu selama tujuh tahun," ucapnya.
"Untuk proses penggalian pusara keluarga Pak Jokowi yang tanggung jawab menggali dari awal itu saya. Mulai dari nenek, bapak, dan adik iparnya Pak Jokowi, terus ini saya diberi amanah lagi," jelasnya.
Kendati demikian, pria paruh baya ini mengaku melakukan pekerjaan tersebut tanpa pamrih sehingga tak pernah mau menerima upah.
"Saya melakukannya tanpa pamrih, sebagai bentuk gotong royong warga sini," sambungnya.
Baca Juga: Dibatasi Tembok, Ibunda Jokowi Dimakamkan di dalam Joglo Seluas 10 Meter
"Kalau ada bayaran, saya pasti protes. Itu tidak boleh ada karena takutnya akan membudaya dan rasa sosialnya menghilang," tegasnya.
Sebelumnya, Suripto mengaku menerima kabar duka bahwa ibunda dari Jokowi meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB.
"Saya dapat kabarnya dari Pak Kadus (Kepala Dusun) saat azan Maghrib,"
Tak lama, Suripto diminta mengkoordinasi dan mengumpulkan tukang gali kubur lainnya.
Proses penggalian liang lahat pun mulai dilakukan sejak Rabu (25/3/2020) pukul 19.30 WIB. Selama proses tersebut, diakui Suripto jika struktur tanah yang ia gali cukup mudah hingga tidak memerlukan banyak waktu.
"Tanahnya mudah digali. Kami tinggal buat bekisting terus melakukan pengecoran," bebernya.
Suripto juga menjelaskan jika bekisting dan pengecoran dilakukan agar dinding liang lahat kuat.
Sebelum tutup usia, almarhumah Sujiatmi Notomihardjo diketahui sempat menerima perawatan di RSPAD Gatot Subroto sebelum akhirnya dirawat di RS DKT Slamet Riyadi Solo.
Mengutip Kompas.com, dalam jumpa pers yang digelar di rumah duka Jalan Pleret Raya No 9 A Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jokowi mengatakan jika ibunda meninggal dunia setelah menjalani perawatan karena sakit kanker.
"Tadi sore pada pukul 16.45 WIB berpulang kehadirat Allah SWT ibunda kami, Bu Sujiatmi Notomihardjo, yang kita tahu bahwa ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker," kata Jokowi.
"Kita semuanya sudah berusaha, berikhtiar, berobat utamanya di RSPAD Gatot Subroto tapi memang Allah sudah menghendaki," imbuhnya.
Baca Juga: Kondisi Prosesi Pemakaman Ibunda Jokowi, Tidak Semua Pelayat Boleh Masuk
"Atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosa-dosanya diampuni Allah SWT dan khusnul khotimah," pungkasnya.
(*)