Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Sebuah kabar mengejutkan datang dari kepala negara Inggris.
Pasalnya, pemimpin organisasi persemakmuran Inggris telah menyetujui Pangeran Charles untuk mengambil alih kedudukan ibunya Ratu Elizabeth II.
Dilansir Grid.ID dari artikel terbitan The Independent tanggal 20 April 2018, Pangeran Charles untuk menggantikan Ratu sebagai kepala organisasi persemakmuran berikutnya.
Hal ini disampaikan oleh seorang sumber.
Contekan Interior Apartemen Mungil Dari Inggris, Boleh Juga Nih
Keputusan itu dibuat oleh 53 pemimpin di Kastil Windsor yang terasing.
Menurut sumber tersebut, hasil keputusan itu tidak akan dikonfirmasi samapai munculnya konfrensi pers resmi dari kerajaan.
Dukungan bagi Charles yang bergelar Pangeran Wales itu muncul tak terelakkan.
Terutama ketika Ratu Elizabeth II yang kini berusia 91 tahun membuat permintaan pribadi.
Menghilang Selama 14 Tahun, Inilah 4 Fakta TKI Parinah yang Ditemukan di Inggris.
Ratu membuat permintaan agar putranya itu bisa menggantikannya.
Permintaan tersebut muncul, pada hari Kamis (19/4/2018).
Meski ada permintaan dari Ratu, namun ada juga yang menentangnya.
Dengan alasan bahwa peran tersebut tidak turun-temurun.
Para penentang juga mengatakan bahwa akan lebih baik untuk merotasi kedudukan pemimpin organisasi pada negara-negara di anggota Persemakmuran.
Pada hari Kamis, (19/4/2018) Pangeran Charles sendiri membuat pernyataan informal untuk mengambil alih kepemimpinan.
Hal ini guna memperjelas komitmennya pada organisasi persemakmuran.
“Bagi saya, Persemakmuran telah menjadi fitur mendasar dalam hidup saya selama yang saya ingat,” kata Pangeran Charles.
Pilihan Liburan Me Time, The Gilpin Lake District Hotel di Inggris
Pernyataan ini ia sampaikan dalam pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (Chogm).
Justin Trudeau, perdana menteri Kanada, mengatakan dia sangat setuju dengan keinginan Ratu.
“Adalah harapan tulus saya bahwa Persemakmuran akan terus menawarkan stabilitas dan kontinuitas untuk generasi mendatang - dan akan memutuskan bahwa suatu hari Pangeran Wales akan melanjutkan pekerjaan penting yang dimulai oleh ayah saya pada tahun 1949,” ungkap Ratu Elizabeth II pada para pemimpin persemakmuran.
Ratu Elizabeth II adalah ratu monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat (dikenal sebagai Alam Persemakmuran).
Ratu menjadi pemimpin negara-negara yang tergabung dalam Alam Persemakmuran secara teritori dan dependensi.
Ia juga merupakan ketua dari 54 anggota Negara-Negara Persemakmuran.
Tak hanya itu, Ratu Elizabeth juga merupakan Gubernur Agung Gereja Inggris.
Persemakmuran atau Negara-Negara Persemakmuran (bahasa Inggris: Commonwealth of Nations) merupakan suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh pihak Britania Raya (atau sering disebut sebagai Inggris).
Inggris Akan Perkenalkan Larangan Keras Penjualan Gading untuk Melindungi Gajah
Tidak semua anggota mengakui Ratu Britania Raya, Elizabeth II, sebagai kepala negara.
Negara-negara yang mengambilnya sebagai kepala negara dikenal sebagai Kerajaan Persemakmuran atau "Commonwealth Realm".
Bagaimanapun juga, kebanyakan anggotanya adalah Republik, dan sebagian yang lain mempunyai Monarki tersendiri. Namun, semua anggotanya menganggap Ratu Elizabeth II sebagai Ketua Persemakmuran.(*)