Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru-baru ini tengah dirundung kabut duka.
Bagaimana tidak? Di saat kondisi Indonesia digegerkan dengan masalah pandemi virus corona dan berjuang untuk menyelamatkan rakyat Indonesia, ia justru harus diuji dengan berpulangnya sang ibunda Sudjiatmi Notomiharjo.
Bahkan bersamaan dengan kabar duka tersebut, Presiden Joko Widodo masih harus menyelesaikan tugasnya sebagai kepala negara.
Seperti yang kita ketahui usai mengantarkan sang ibunda menuju peristirahatan terakhir, Presiden Joko Widodo harus kembali terbang menuju ibukota.
Hal ini dikarenakan Presiden Joko Widodo harus menghadiri rapat Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa G20 bersama 20 negara lainnya.
Mengutip dari Kompas.com pada Jumat (27/3/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak kuasa menahan rasa haru sekaligus bangga dengan Presiden Joko Widodo.
Sebab dalam kondisi berduka, Presiden, diakui Sri Mulyani, telah berdedikasi tinggi mementingkan urusan negara di atas kepentingan pribadi.
Sri Mulyani mengaku terharu saat menyaksikan Presiden Joko Widodo bertekad menghadiri pertemuan KTT G20 untuk membahas pandemi covid-19 dalam kondisinya yang masih berduka.
"Dalam hal ini Presiden sedang dalam suasana duka. Kita betul-betul bangga dan terharu," jelasnya usai mendampingi Presiden.
"Beliau memiliki komitmen luar biasa untuk tetap bisa berpartisipasi dalam pertemuan G20 dan memimpin Indonesia bersama dengan para pemimpin dunia dalam melawan penyebaran covid-19," tambahnya.
Rapat konferensi yang berlangsung pukul 19.00 WIB, di Istana Bogor itu dilangsungkan secara virtual melalui video conference.
Bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sri Mulyani menyampaikan bahwa rapat tersebut tengah membahas permasalahan ekonomi dunia akibat pendemi corona.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut Presiden mendorong G20 untuk bersama-sama menjadi penggerak solidaritas dunia dalam penanganan dampak covid-19.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan agar pendemi ini tidak mengganggu kemitraan serta kerja sama yang telah dibangun antar negara selama bertahun-tahun.
Jokowi juga mengupayakan kerja sama yang tengah dilakukan ini segera menemukan obat antivirus untuk melawan pendemi corona.
Sementara itu hal serupa juga disampaikan melalui unggahan Instagram, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dalam unggahan sang Menkeu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa covid-19 tak hanya mengganggu masalah kesehatan masyarakat saja.
Namun juga berdampak pada anacaman-ancaman yang lain, dimana salah satunya adalah kerugian ekonomi dan keuangan dunia.
"Covid 19 tidak lagi hanya menjadi masalah kesehatan namun telah menjadi ancaman kemanusiaan, sosial, ekonomi dan keuangan dunia," jelas Sri Mulyani di Instagram.
(*)