Kepada Kompas.com, Angie bercerita bahwa kondisi London saat ini mendadak jadi sunyi. Gedung perkantoran, stasiun kereta api, dan pusat perbelanjaan jarang dikunjungi orang.
"Central London berubah jadi ghost town, sepi banget, gedung-gedung tinggi perusahaan besar, semua kosong," cerita Angie.
Selama lockdown, Angie tetap diharuskan bekerja dari rumah.
Meski kini lockdown, masyarakat masih diperbolehkan untuk belanja kebutuhan pokok, seminggu sekali.
Warga London juga diperbolehkan lari pagi asal tidak membentuk kelompok.
Baca Juga: Kembali ke Indonesia, Angie Virgin Siap LDR-an Sama Suami
Bagi warga yang melanggar, pihak penegak hukum tak segan memberikan sanksi.
"Keluar rumah, jalan-jalan atau karena bosan akan didenda bisa sampai 1.000 poundsterling (Rp 18 juta) atau yang sakit batuk, keluar rumah akan dipenjara," ungkap Angie.
Angie mengungkapkan jika pihak berwenang terus memantau kegiatan masyarakat melalui CCTV.
"Ini negara CCTV juga, jadi mereka bisa kontrol gerakan kita di luar," imbuhnya.
Baca Juga: 7 Tahun di Inggris, Angie Virgin Balik ke Indonesia dan Kangen Banget Sama Ini!