Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.
Grid.ID - Mewabahnya pandemi corona di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri.
Sampai saat ini, virus covid-19 itu bahkan sudah menginfeksi lebih dari 1000 orang di Indonesia.
Virus covid-19 bahkan sudah membunuh lebih dari 100 orang yang terinfeksi di Tanah Air.
Melansir Kompas TV, Sabtu (28/3/2020), seorang ahli Matematika Terapan mengatakan kemungkinan terburuk yang akan dialami penduduk Ibu Kota karena virus ini.
Dalam video wawancara tersebut, Hadi Susanto selaku Ilmuwan Matematika Terapan di University of Essex, Inggris, diminta untuk menjelaskan perhitungannya yang fenomenal itu.
Pada awal wawancara, presenter menjelaskan bagaimana pernyataan Hadi Susanto bisa banyak dibicarakan.
"Pernyataan Anda dikutip oleh sejumlah media, baik di Indonesia maupun di luar negeri, menyatakan bahwa kalau kemudian diambil sampel populasi Jakarta, sekitar 10 juta bisa jadi pada worst scenario atau skenario terburuk, 50 persen dari populasi dapat terinfeksi dalam 50 hari setelah kasus pertama diumumkan presiden, 2 Maret yang lalu," tutur presenter.
Kemudian, presenter tersebut lantas bertanya, "Hitungannya bagaimana dan dari mana?"
Hadi Susanto kemudian menjawab bahwa perhitungan Matematika itu memiliki banyak versi.
"Kalau perhitungan dalam Matematika sebenarnya ada banyak versinya. Kalaupun orang itu menggunakan model yang sama, (perhitungan) itu juga bergantung dari parameter yang dipakai," tutru Hadi Susanto.
Hadi sendiri mengaku jika dirinya menggunakan speer model yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok.
"Saya itu menggunakan model yang namanya itu SGR atau speer model."
"Jadi diasumsikan orang itu bisa dikelompokkan dalam 3 golongan. Orang sehat yang punya potensi terkena infeksi, kelompok orang yang terifeksi, dan kelompok orang yang sembuh atau meninggal," terang Hadi.
Dengan model tersebut, Hadi menjelaskan bahwa puncak pandemi corona diperkirakan akan terjadi pada 2 bulan setelah kasus ini muncul, atau pada akhir April.
"Menggunakan model ini, saya menghitung kalau seandainya tiap orang punya atau akan menginfeksi dua orang lain hingga terus bertambah begitu dan jika ada asumsi masa inkubasinya berapa lama dia sakit sampai sembuh, nah itu saya dapatnya sekitar 2 bulan itu," ungkapnya.
Baca Juga: Ungkap Rasa Kangen Banget dalam Bahasa Indonesia, Siwon Super Junior Jadi Trending Topik Twitter
Hadi lantas membenarkan pernyataan reporter yang mengatakan bahwa puncak akan terjadi pada bulan April.
Kemudian ia mengungkap bahwa perhitungan Matematika memiliki asumsi yang dipakai.
"Atau akhir April, itu ada asumsinya. Kalau di Matematika itu sebetulnya kita tidak bisa langsung berbicara proyeksi atau prediksinya, jadi ada asumsi yang dipakai. Nah asumsi ini yang kadang suka tidak diperhatikan," timpal Hadi.
Hadi meprediksi jika 50 persen populasi Jakarta akan terinfeksi jika masyarakat tidak merubah perilakunya.
Melansir Tribun Wow pada Sabtu (28/3/2020), Hadi menambahkan jika masyarakat mematuhi aturan pemerintah untuk menghindari interaksi, maka hasil yang didapat bisa berubah.
(*)