Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Seperti kita tahu, pemerintah sudah melarang warganya untuk mengadakan ataupun menghadiri kerumunan masa.
Namun, masih ada saja yang ngeyel.
Seperti misalnya pasangan pengantin asal Kediri, Jawa Timur, yang nekat menggelar resepsi pernikahan di rumahnya di Jalan Margo Tani ini.
Melansir dari Tribun Kediri, acara yang sejatinya diadakan pada Jumat (27/03/2020) itu pun terpaksa dibubarkan Satpol PP.
Padahal segala persiapan sudah hampir rampung.
Mulai dari tenda, dekorasi, seperangkat meja dan kursi, serta tempat duduk untuk pengantin sudah siap.
Namun apa daya, petugas hanya menjalankan amanah sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Kediri No 443.33/34/418.031/2020.
Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid menjelaskan, surat edaran wali kota tersebut salah satunya berisi himbauan untuk menunda semua kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah besar.
Pemerintah tidak memberikan izin penyelenggaraan kegiatan masyarakat berupa resepsi pernikahan.
Termasuk kegiatan lainnya yang mengumpulkan banyak orang di dalam maupun di luar ruangan.
"Petugas telah meminta pemilik hajat untuk membongkar tendanya," jelasnya.
Disemprot Disinfektan
Kejadian serupa juga berlaku di beberapa daerah lainnya di Indoensia.
Baca Juga: Intip Momen Pernikahan Adly Fairuz dan Angbeen Rishi!
Seperti misalnya pembubaran acara hajatan warga Gang VI Overste Isdiman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Acara hajatan yang digelar pada Minggu (22/03/2020) itu terpaksa dibubarkan guna mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona.
Selain itu, tim BPBD dan PMI yang turut hadir langsung melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi.
Tak lupa, seluruh tamu undangan juga ikut kena semprot cairan disinfektan dan pemeriksaan suhu tubuh.
"Kami tutup jalan, kami lakukan penyemprotan, tamu-tamunya kami semprot, busnya juga kami semprot, semua barang disemprot."
"Setelah keluar, tamu diperiksa suhu badannya, alhamdulillah sehat semua," terang Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Rombongan tamu dari Wonogiri itu langsung diminta pulang dengan pengawalan polisi.
Tujuannya agar bus yang membawa rombongan tamu dari Wonogiri itu tidak berhenti hingga tiba di tujuan.
Baca Juga: Imbau Masyarakat Tetap Berjaga Jarak, Detri Warmanto: Kita Akan Berada di Tingkat Infeksi Maksimum!
"(Acara) langsung berhenti, dengan seperti itu langsung berhenti, begitu kami datang langsung berhenti."
"Katanya ngunduh mantu, tidak ada permintaan izin ke kami, kalau ada permintaan izin pasti tidak kami berikan," pungkas Wisnu.
(*)