"Saya harus siaga di atas kereta, bertemu ratusan penumpang setiap hari, belum tentu semuanya sehat," kata Ajun.
Meskipun demikian, Ajun harus tetap bekerja, karena perekonomian keluarganyalah yang mengharuskan dirinya melawan dari virus yang berbahaya itu.
"Saya perantau, suka kepikiran kalau saya jatuh sakit, bagaimana keluarga saya di kampung dan siapa nanti yang menafkahinya," lanjutnya.
Tak hanya itu, Ajun juga mengakui sempat terserang gejala-gejala yang mengidentifikasi virus Covid-19.
Perasaan Ajun juga sangat gelisah kala ingin memerikasakan kondisi tubuhnya, namun tak terlaksanakan lantaran minimnya pendapatan kerja Ajun.
"Minggu lalu saya sempat batuk dan flu. Saya khawatir positif Corona, mau tes, tapi katanya tesnya mahal," kata Ajun.
"Saya kerja dengan upah UMR, mana mungkin saya mampu membayar tes, bisa-bisa saya enggak makan sebulan," tambahnya.
Mendengar curhatan Ajun, Najwa pun tersentuh dan turut sedih atas situasi yang di alami seorang pria yang berprofesi sebagai satpam KRL.
Najwa pun menuliskan ungkapan perasaannya di keterangan postingan tersebut dengan kalimat yang menyentuh hari para pembacanya.