Jadi jika dihitung karantina selama 14 hari, biaya yang dibutuhkan kurang lebih sebesar Rp 45,4 juta.
"Taiwan saat ini menghadapi gelombang kedua kasus coronavirus karena para pelancong kembali ke rumah mereka," ucap Wang Xiaofei.
"Sulit untuk menghindari interaksi dengan keluarga setelah kembali ke rumah, jadi penting untuk memfokuskan upaya pada karantina demi mencegah kontaminasi silang," tambahnya.
"Mereka yang mengajukan permohonan untuk menginap di hotel karantina harus melalui pemeriksaan serius," sambungnya.
"Banyak staf juga telah menerima pelatihan SOP (prosedur operasi standar). Hotel kami bahkan dekat dengan Bandara Sonshan, dan ada lima rumah sakit berskala besar di dekatnya," lanjutnya.
"Kami dengan sukarela bergabung di garis depan untuk memerangi virus corona," tutupnya.
Berdasarkan catatan terakhir pada Kamis (26/3/2020) kemarin, Taiwan melaporkan ada 252 kasus dengan dua kematian.
Hal tersebut tentu meningkatkan kewaspadaan pemerintah setempat untuk menekan angka sekecil mungkin.
(*)