Grid.ID - Berbicara tentang bercinta, setiap pasangan pasti menginginkan klimaks yang sempurna tentunya.
Dan pada kenyataanya, seorang wanita bisa mengalami klimaks beberapa kali berturut-turut.
Tapi tidak semua orang bisa mengalami hal tersebut, dikarenakan ada jeda waktu yang membuatmu menjadi tidak terlalu terangsang.
Hal ini bisa terjadi karena memiliki kaitan dengan overstimulasi.
( BACA JUGA :Ini 3 Tahapan yang Akan Dilalui Sebelum Facebook Diblokir di Indonesia)
Melansir dari laman popsugar, Grid.ID mengungkap lebih jelas terkait hal ini.
Klitoris merupakan area yang paling sensitif pada wanita.
Merangsang bagian ini benar-benar bisa membangkitkan gairah bercinta seorang wanita.
Tapi jika stimulasi yang diberikan itu berlebihan juga bisa mempengaruhi klimaks seorang wanita.
( BACA JUGA :Boy William Sebut Ayu Ting Ting Wanita Posesif, Ah Masa Sih?)
Pasalnya, overstimulasi bisa menyebabkan area miss V menjadi kering.
Ketika kamu sudah terlalu banyak mengalami klimaks maka miss V akan menjadi kering dan sensitif.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit.
Overstimulasi biasanya terjadi tepat setelah klimaks, terutama saat klitoris berada dalam keadaan yang hipersensitif.
( BACA JUGA :Yuki Kato: Kartini Sekarang Itu Keren! Bisa Berkarir dan Urus Anak)
Menstimulasi area tersebut bisa menyebabkan lecet dan iritasi jika tidak di dukung dengan pelumasan yang tepat.
Hal ini akan menunda kegiatan kalian hingga keadaan kembali normal.
Jika seorang wanita mencapai klimaks lebih dari biasanya maka dapat menyebabkan rasa sakit dan iritasi.
Fungsi otot-otot pada miss V sama seperti otot-otot tubuh bagian lainnya.
( BACA JUGA :Rafathar Marah-marah Sampai Nangis di Pernikahan Syahnaz-Jeje!)
Mereka juga membutuhkan waktu untuk beristirahat sebelum bekerja kembali.
Selain itu pelumasan yang kurang tepat juga bisa bisa menyebabkan rasa sakit juga dan fluktuasi estrogen. (*)