Presiden Erdogan berada di tengah dan saya duduk di sampingnya.
Di ruang kecil itu, kami duduk dengan tenang dan khusyuk.
Lalu Presiden Erdogan memulai dengan membaca Surat Yaasiin dan kami ikut membaca.
Setelah itu beberapa orang imam di ruangan melantunkan ayat suci Al-Quran secara bergantian selama hampir satu jam.
Sembari para imam dan qari’ melantukan ayat-ayat suci, seorang imam menunjukkan suatu barang yang dibungkus kain berlapis.
Saya perhatikan ada lebih dari 10 lapis kain berwarna hijau dan putih yang dipakai sebagai pembungkus.
Ternyata yang dibungkus itu adalah sebuah botol kecil yang kacanya amat bening dan di dalamnya terlihat sehelai rambut.
Kocak, Begini Respon Netizen Terkait Pemberitaan Ratna Sarumpaet Telpon Anies Baswedan
Botol itu kemudian diletakkan di meja kecil depan Presiden Erdogan, persis di samping tempat saya duduk.
Setelah rangkaian pembacaan Al-Quran itu berakhir, seorang Imam memimpin doa yang diamini oleh semua dan dipungkasi dengan Presiden Erdogan melantunkan Al-Fathihah & beberapa ayat pembuka Al-Baqarah sebagai penanda bahwa dzikir selesai.
Presiden Erdogan lalu memegang botol itu dan menciumnya.