Find Us On Social Media :

Enggak Nyangka, Yuki Kato Memilih Menjadi WNI Karena Hal Ini...

By None, Minggu, 22 April 2018 | 07:51 WIB

Yuki Kato

Grid.ID - Artis Yuki Kato mempunyai orang tua berbeda warga negara.

Namun Yuki Kato memilih menjadi warga negara Indonesia.

Diketahui, Ayah Yuki Kato memiliki status kewarganegaraan Jepang, sedangkan ibunya merupakan Warga Negara Indonesia.

Oleh karena itu, pemeran dalam sinetron Heart Series ini pun diwajibkan untuk memilih satu kewarganegaraan.

Banyak yang belum mengetahui apa status kewarganegaraan Yuki Kato saat ini.

Ketika ditemui oleh Grid.ID, gadis berusia 23 tahun ini dengan tegas mengatakan bahwa kini ia sudah berstatus sebagai Warga Negara Indonesia.

“Aku pilih bahasa ibu, Indonesia, karena ikut Ibu. Sayangi lah ibumu pasti rezekimu lancar,” ungkap Yuki Kato saat dijumpai oleh Grid.ID di Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018).

Rupanya, proses memilih kewarganergaraan tersebut diakui Yuki Kato sebagai proses yang cukup panjang.

Ia menghabiskan kurang lebih selama satu tahun untuk membuat keputusannya tersebut.

Bahkan, gadis berusia 23 tahun ini sampai harus berbicara dengan keluarganya yang berada di Indonesia dan Jepang.

“Itu proses pemikiran yang panjang banget ya.”

“Aku harus ngomong dulu sama keluarga di Indonesia, keluarga di Jepang. Dengan ibu dan papa juga, semua pokoknya,” cerita Yuki Kato.

Walaupun memilih kewarganegaraan Indonesia, Yuki tidak menutupi dirinya untuk mempelajari budaya dan bahasa Jepang.

Ia pun sadar akan minimnya pengetahuannya soal budaya dan bahasa Jepang.

Oleh karena itu, ia menyempatkan diri untuk bersekolah di Negeri Sakura demi mempelajari bahasa dan budaya setempat.

“Gue sempat ke Jepang untuk sekolah di sana dan di sana biar bagaimana pun kan gue ada darah Jepang juga ya, jadi pengen gitu bisa bahasa Jepang.”

“Kalau bahasa Indonesia kan sudah fasih, bahasa Jawa, Sunda gue bisa. Bahasa Madura bisa dikit-dikit.”

“Tapi kok dari bapak enggak ada sama sekali makanya ke Jepang sana waktu itu untuk belajar bahasa dan budaya,” tutup Yuki Kato.(*)